Sabtu, 15 September 2018

Blogtour dan Giveaway Perfect Scenario

Posted by Menukil Aksara | 5:33:00 AM Categories:
 [PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY]

Halo, semua! Sudah menantikan siapa dua orang beruntung yang berhak mendapatkan novel "Perfect Scenario" plus suvenir dari penulis langsung?
Tanpa berlama-lama, inilah dua orang tersebut:
.
.
Selamat kepada:
.
Helen Dianawati
.
dan
.
Desita Wahyuningtias
.
Silakan langsung menghubungi saya via DM di salah satu akun medsos saya untuk konfirmasi pengiriman hadiah, ya. Ditunggu secepatnya.
.
Terima kasih atas kebersamaan kalian selama sesi #BlogtourGiveawayPerfectScenario ini dan juga atas partisipasi kalian. Bagi yang belum beruntung, jangan terlalu kecewa. Kamu bisa mencoba kesempatan lagi di sesi host blogtour selanjutnya. Update jadwal blogtour serta banner giveaway bisa disimak di akun medsos hosts dan Kak Kezia Evi Wiadji.
Sampai jumpa di event lainnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu sudah menyimak sesi review teenlit “Perfect Scenario” karya Kak Kezia Evi Wiadji ini, kan? Kalau belum, coba cek postingan sebelum ini [Blogtour – Review] di blog saya dan jangan lupa tinggalkan komentar kamu di sana sebagai poin plus untuk mengikuti giveaway. Atau boleh juga simak review hariannya di Instagram saya (@wordsnpages_melani3).

    Nah, bagi kamu yang ingin mendapatkan novel ini secara gratis, simak yuk ketentuannya berikut ini:

1.    Berdomisili di Indonesia

2.    Silakan pilih salah satu opsi wajib ini: ikuti/follow akun Instagram @keziaeviwiadji & @wordsnpages_melani3 ATAU akun Twitter @keziaeviwiadji & @LaniVitri ATAU Page Facebook Kezia Evi Wiadji

3.    Bagikan/share/repost info giveaway ini di salah satu akun medsosmu (boleh di Instagram/Twitter/Facebook). Jangan lupa sertakan tagar #BlogtourGiveawayPerfectScenario #PerfectScenario

4.    Akun medsosmu jangan digembok/diprivat, ya, untuk memudahkan pengecekan

5.    Jika terpilih nantinya bersedia berbagi/share kesan-kesan usai membaca novel ini di akun medsosmu

6.    Di kolom komentar postingan ini (di blog), daftarkan keikutsertaanmu dengan format: NAMA – DOMISILI – AKUN IG/TWITTER/FACEBOOK – LINK SHARE – JAWABAN PERTANYAAN

7.    Pertanyaannya: “Sebutkan satu hal paling menarik yang membuatmu ingin membaca Perfect Scenario ini, disertai penjelasan singkat!”

8.    Giveaway berlangsung tanggal 15 – 18 September 2018 (23.59 WIB) dan pengumuman pemenang selambatnya dua hari sejak giveaway ditutup di postingan blog ini. Nantinya akan dipilih dua (2) orang beruntung untuk mendapatkan novel ini gratis plus suvenir yang dikirim oleh penulis langsung.


Tunggu apa lagi? Yuk, ramaikan dan ajak teman-temanmu. Semoga kamu beruntung. Psst... jangan lupa baca baik-baik ketentuannya, ya.

[Blogtour – Review] Perfect Scenario: Musuh Bebuyutan Versus Gebetan

Posted by Menukil Aksara | 5:26:00 AM Categories:
Judul buku         : Perfect Scenario
Penulis               : Kezia Evi Wiadji
Cover                 : Orkha Creative
Penerbit             : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan             : kedua, Agustus 2018
Tebal buku         : 280 hlm.; 20 cm
ISBN                  : 978-602-03208-8-5
ISBN DIGITAL    : 978-602-03840-9-2

BLURB:
    “Dengar ya, kita harus pacaran!”

    “HAH?”

    “Mulai detik ini, lo pacar gue. Dan selama itu, lo nggak boleh jalan dengan cowok lain!”

    “Eh, kamu kesurupan ya, tiba-tiba ngomong aneh begitu?!”

    “Gue sadar seratus persen. Jadi dengar—“

    “Sori, aku nggak mau!”

    “Heh! Jangan ge-er dulu. Gue sebenarnya juga nggak mau pacaran sama lo. Tapi kali ini, mau nggak mau, kita harus!”

    Ajakan kencan itu membahagiakan Finda, seandainya ia menyukai Farel. Seandainya Farel bukan duri dalam dagingnya. Seandainya Finda tidak menyukai Niko (teman baik Farel). Dan seandainya Farel tidak sedang berkencan dengan Novi. Tetapi, ajakan kencan jauh dari romantis yang disodorkan Farel ini harus diterima Finda karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu membatalkan pernikahan orangtua mereka! Ini merupakan skenario mereka.

SINOPSIS:
    “Buat gue, berantem sama Finda itu kesenangan tersendiri. Sensasinya berbeda.” (hlm. 43)

    “Jika ingin segera mengakhiri sinetron ini, ia harus bersikap baik meskipun Farel menyebalkan.”
(hlm. 89)

Finda dan Farel bertetangga semenjak kecil. Bahkan kedua mama mereka berteman baik. Semasa hidupnya, Mama Farel kerap bertandang ke rumah Mama Finda dan mengajak Farel. Sayangnya, tak demikian halnya dengan Farel dan Finda yang hubungannya lebih cocok disebut musuh bebuyutan atau bagai Tom dan Jerry. Sejak kecil, Farel senang sekali mengganggu dan membuat Finda marah. Mereka pun sering kali beradu mulut, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Hal ini berlanjut hingga keduanya remaja dan bersekolah di sekolah yang sama.

    Suatu hari, tiba-tiba Farel menyatakan bahwa dia dan Finda harus berpacaran. Tentu saja Finda sangat kaget dan tak menganggap serius karena bisa jadi itu salah satu kejailan Farel saja. Tapi agaknya ada alasan kuat di balik ajakan sepihak itu. Papa Farel dan Mama Finda ternyata sedang merencanakan pernikahan. Beralasan tak sudi bersaudara dengan Finda, Farel pun sukses membujuk Finda agar menyetujui keinginannya. Finda mengiakan demi harga dirinya. Mulailah skenario dirancang agar rencana pernikahan tadi dibatalkan. Skenario itu juga diketahui oleh Olly sahabat Finda, Novi pacar Farel, dan Niko sahabat Farel yang sekaligus merupakan cowok yang sudah lama ditaksir Finda.

    Tapi, tak selalu rencana yang disusun berjalan sesuai yang dikehendaki. Bagi Finda, perjanjian yang dibuat bersama Farel untuk berpura-pura pacaran dan tidak berkencan dengan cowok lain membuatnya serbasalah, apa lagi ketika Niko mulai melancarkan aksi pedekate. Di sisi Farel, Novi yang tak sudi diberi status ‘break’ pun bertingkah dan melakukan segala cara demi menghancurkan skenario tersebut. Sedangkan di pihak Mama Finda merasa senang saja karena Farel sering berkunjung dan terlihat berusaha mengakrabkan diri dengan Finda sebagai calon saudara. Dan di sisi lain ada Niko yang menunjukkan ketertarikan pada putrinya.

Hingga sebuah liburan singkat di Lembang yang awalnya direncanakan Papa Farel dan Mama Finda untuk mengakrabkan dua keluarga mengubah banyak hal. Finda dan Farel memang makin akrab, tapi juga terjadi sebuah kecelakaan dan terungkap kebenaran terkait masalah keluarga keduanya.   
Sekembalinya dari Lembang, Novi makin nekat melancarkan berbagai aksi untuk merusak sandiwara Farel dan Finda. Puncaknya, terjadi percekcokan yang mengakibatkan Finda mengundurkan diri dari skenario Farel. Hubungan Finda, Farel, dan Niko pun menjadi renggang dan rumit. Pada akhirnya mereka harus memutuskan yang terbaik demi keluarga, persahabatan dan orang-orang yang disayangi.

REVIEW:
    “Kok bingung sih? Hanya memilih    : suka, nggak suka. Mau, nggak mau. Malu, tapi mau. Cinta, tapi bingung.” Olly mengedip (hlm. 191-192)

    “Cinta membuat orang buruk menjadi baik, juga sebaliknya, membuat orang baik menjadi buruk. Semua tergantung pada tujuan kita mencintai.” (hlm. 263)

    Premis teenlit ini menarik. Yang kerap saya temukan adalah cerita dua sahabat yang berubah cinta, tapi ini justru dua musuh bebuyutan yang terpaksa menjalani peran pura-pura sebagai sepasang kekasih demi membatalkan rencana pernikahan orangtua. Tentu saja di awal baca saya langsung penasaran, akan berhasilkah skenario tak masuk akal ini dan bagaimana kisah ini akan bergulir?
    Diceritakan menggunakan sudut pandang orang ketiga dan alur dominan maju (dengan campuran kilas balik di awal dan akhir), novel ini nyaman diikuti. Gaya bahasa yang ringan khas novel remaja juga menambah keasyikan baca. Meski Farel selalu menggunakan sapaan ‘lo-gue’, tapi secara keseluruhan dialog tetap dominan menggunakan bahasa baku, jadi cocok untuk pembaca yang tak terlalu suka dengan gaya bahasa tak baku atau gaul ala anak muda. Selain itu, Finda sendiri selalu menggunakan sapaan ‘aku-kamu’, sekaligus membedakan karakternya dengan Farel.

    Dari segi penokohan, tokoh yang paling bikin gemas tapi juga ‘ngangenin’ itu tentu saja Farel. Dia ini sosok cowok yang meskipun pada dasarnya baik, ganteng, pintar, populer, tapi juga punya sisi-sisi menyebalkan, jail, dan kadang arogan. Bahkan kehadiran Novi, pacarnya yang ambekan dan kekanak-kanakan menambah gereget cerita. Wajar juga jika awalnya Farel yang punya segudang kelebihan itu memilih bersama Novi karena tertarik dengan kecantikan dan sikapnya yang manis, Tapi sejalan dengan bergulirnya cerita, saya dapat merasakan perkembangan karakter Farel dan Novi. Kedua tokoh ini juga yang paling mencolok perubahannya. Dan bagusnya, Kak Evi memberikan latar belakang yang logis dan dapat saya terima.

    Untuk tokoh Finda, saya suka sosoknya yang digambarkan mungil, manis, menyenangkan, pandai, tapi bukan cewek populer yang ditaksir cowok-cowok di sekolah. Finda tumbuh dewasa tanpa sosok ayah, juga mengidap asma sehingga saya merasa ‘related’ sama tokoh satu ini. Tipikal gadis remaja pada umumnya yang bisa kita temui di sekitar. Hubungan dekatnya dengan sang mama dan sahabat juga membuat kisah lebih hidup dan hangat. Dan yang paling saya sukai dari Finda adalah sikapnya yang berani dan enggak mau kalah setiap kali berseteru dengan Farel. Tapi tanda disadari, dia justru bisa menjadi diri sendiri ketika berinteraksi dengan Farel. Chemistry antara Finda dan Farel ini kuat, bisa bikin saya tertawa, senyum, tapi juga bisa sedih.

    Tokoh-tokoh pendukung semacam Olly dan Niko pun mendukung sekali cerita. Terutama Niko yang secara karakter sebenarnya lebih manis dan kalem dibanding Farel. Juga Olly yang gembul, ceriwis, tapi setiakawan. Bagi kamu yang penasaran sama mereka, ada juga loh novel khususnya, berjudul “Perfect Gift” hehe... sedangkan Tante Mira alias Mama Finda, Om Tonny alias Papa Farel dan mendiang Tante Sinta alias Mama Farel punya porsi penting meski tak jadi sorotan utama cerita.

    Plot terjalin rapi, dengan seting utama kota Jakarta, diselipi adegan-adegan manis perkemahan di Lembang, Festival Foodtruck dan Festival Lampion membuat kisah ini manis, tak hanya berisi konflik keluarga dan remaja. Deskripsinya cukup memuaskan, termasuk suasana sekolah dan kegiatan belajar para siswa senior. Kak Evi juga pandai memainkan dinamika cerita, sehingga saya merasa terlibat secara emosi dengan tiap adegan, baik ketika Finda dan Farel akur, galau, maupun sedang berantem, hehe... Ending yang disajikan juga memuaskan.

    Bagi yang sudah melewati masa SMA, baca teenlit ini akan memancing kerinduan kembali akan masa remaja yang penuh impian, juga sensasi rasa saat menyukai teman sekolah. Mengenang masa muda yang indah sekaligus mengingatkan kembali akan pentingnya makna keluarga. Bagi adik-adik remaja, kisah Finda dan Farel ini sangat bisa menjadi pilihan bacaan yang tak hanya mengasyikkan tapi juga sarat pesan kebaikan.

Jumat, 14 September 2018

Judul buku       : Dearest
Penulis             : Dacytta Peach
Editor              : Diah
Penerbit           : Grass Media
Tebal buku       : 322 hlm.; 14 x 20 cm
Cetakan           : pertama, Juli 2018
ISBN                : 978-602-51253-8-6

BLURB:
    Hidup Kay Natsuki terasa terhenti tatkala lahir dengan membawa kutukan. Menjadi seseorang yang berbeda dan menyendiri seumur hidupnya. Kesabaran yang ia punya tidaklah cukup menampilkan sisi baik dirinya, ia tetaplah menjadi sosok yang berbeda untuk rakyat-rakyatnya.

    Harumi Kirei, gadis yang terpilih itu harus beradu dengan nasibnya sendiri. Bersanding bersama pria dengan segala kutukannya, menjadi saksi atas keserakahan sang pengkhianat di negerinya.

    Sanggupkah Harumi menjalani hidupnya menjadi istri seorang boneka?

SINOPSIS:
    Harumi Kirei telah menjalani masa pingitan semenjak kanak-kanak. Tanpa penjelasan, Harumi dilarang keluar dari rumah dan bergaul dengan teman seusianya sehingga mendatangkan frustasi dan kekecewaan terhadap orangtuanya. Ketika masa pingitan itu berakhir di usianya yang ketujuh belas tahun, Harumi harus menjalani kenyataan pahit lain; menikah dengan pria asing dan tinggal jauh dari orangtuanya. Dijemput dengan kemewahan ala bangsawan, Harumi tak menyangka bahwa benar yang dikatakan ibunya, dia akan dipersunting sang Raja Mutlak Kerajaan Awan Kay Natsuki. Namun alangkah kecewa dan terheran-heran Harumi ketika upacara pernikahannya tidak dihadiri secara langsung oleh suaminya, justru diwakilkan pada sang Raja Bayangan Tashiro Kana Natsuki, yang sekaligus merupakan kakak beda ibu dari Kay Natsuki. Ketika Harumi mendapat kesempatan menemui Kay di kediamannya dalam ruang bawah tanah, dia sangat terkejut menyaksikan rupa sang suami yang dijuluki ‘pria boneka’. Sadarlah Harumi bahwa sang suami berbeda dan dinyatakan membawa kutukan sehingga memilih menyembunyikan diri.

    Dalam keseharian, Harumi harus menjalani tugasnya sebagai Ratu Kerajaan Awan mendampingi Tashiro. Hal ini perlahan menciptakan riak konflik. Kecantikan Harumi dan sikapnya yang kerap blak-blakan menerbitkan rasa ingin memiliki pada diri Tashiro. Raja Bayangan ini bahkan tak segan bersikap lancang. Lambat-laun hal ini diketahui oleh Kay Natsuki dan membuatnya murka. Gesekan demi gesekan pun terjadi antara Kay dan Tashiro. Hal ini diperkeruh dengan keterlibatan ibunda dari Tashiro, Selir Midori, dan kemunculan sosok Aiko Kinchan yang disebut-sebut merupakan tunangan Tashiro. Hingga kematian Aiko yang misterius disusul petaka-petaka lain terjadi di istana, dengan puncaknya pemberontakan yang disulut oleh Tashiro memaksa Kay bertindak tegas dan berani dalam memperjuangkan haknya. Di sisi lain, Harumi yang mulai mencintai suaminya juga diuji kesetiaannya. Penyelidikan yang dilakukan oleh Kay, Harumi, dan Panglima Miura pun lantas menguak pengkhianatan dan kejahatan besar yang sebenarnya terjadi sejak bertahun-tahun lalu.

REVIEW:
    “Terkadang kekecewaan dan kesepian mampu membangkitkan sisi gelap seseorang...sisi yang baik akan menghilang tertelan dalam kegelapan, tergantikan sosok tak berwujud bak monster yang akan terus mengamuk dan menggila.” (Dearest, hlm. 263)

    Apakah kamu suka membaca novel bergenre romance-fantasy? Atau kamu suka kisah dongeng fantasi ala kerajaan bernuansa budaya Jepang? Maka novel yang pernah tayang di Wattpad ini menawarkan hal-hal tersebut. Sejak awal saya disuguhi world building ala dunia dongeng fantasi dengan pernak-pernik budaya Jepang dan kehidupan istana. Deskripsinya cukup baik dengan menampilkan nuansa magis dan mistis. Menurut saya, sebenarnya masih luas ruang eksplorasi untuk penulis bisa menghidupkan deskripsi Kerajaan Awan, tapi sepertinya fokus utama memang lebih ditujukan pada kisah cinta Kay-Harumi-Tashiro. Sedangkan Ilustrasi tokoh di halaman awal dan akhir mempercantik cerita.

    Penokohannya menarik dengan menonjolkan sosok Kay Natsuki dengan kutukan yang dibawanya dan perkembangan karakternya di sepanjang cerita. Kay yang sempat bikin saya geregetan di awal-awal cerita karena sikapnya yang terlihat lemah tapi juga menampilkan sisi bijak, perlahan mulai membuka diri dan berubah lebih berani dan tegas tanpa melupakan kebijaksanaan—salah satunya berkat dorongan Harumi. Sosok Harumi sendiri meskipun cerdas dan selalu berani mengemukakan pendapat, kadang juga bikin kesal karena ceroboh dan emosional. Tapi di sisi lain saya memahami bahwa ini logis, mengingat Harumi masih berusia belia dan tak terbiasa berinteraksi dengan banyak orang di masa pingitannya, demikian juga Kay yang terbiasa menyendiri. Kontras dengan karakter keduanya, ada Tashiro yang menampilkan sosok yang ambisius, pendengki, tapi diam-diam kesepian dan merindukan kasih sayang tulus. Chemistry antartokoh utama cukup baik terbangun. Karena rate novel ini untuk 21+ maka wajar jika ada adegan dewasa, tapi masih wajar dan sejalan dengan plot cerita.

    POV yang digunakan adalah orang ketiga. Plot dengan alur cerita dominan maju—dengan sedikit kilas balik—terjalin dari konflik batin para tokoh utama maupun konflik kepentingan antartokoh. Ada kisah cinta, yang agaknya memperebutkan cinta dari seorang Harumi Kirei, kisah ibu-anak dari hubungan antara Tashiro dan Midori, dan intrik perebutan kekuasaan antara Kay sebagai pewaris tahta sah dengan Tashiro yang selama kurun waktu cukup panjang telah bertindak sebagai Raja. Menurut saya, khusus untuk intrik perebutan kekuasaan dan sejumlah kejahatan besar dalam istana masih bisa digali lebih dalam dengan menyelipkan tokoh-tokoh pejabat istana dan keberpihakan mereka secara mendetail sehingga cerita bisa lebih ‘gereget’. Tapi memang sepertinya penulis lebih memilih memfokuskan cerita pada perkembangan hubungan Kay-Harumi-Tashiro.

    Selain kisah Kay Natsuki dan Harumi Kirei, penulis juga ‘membonusi’ pembaca dengan novela Fujio yang menghadirkan kisah Fujio Natsuki, sang putra mahkota yang tak lain adalah putra Kay dengan Harumi. Kisah saat Fujio telah menginjak remaja ini nuansanya lebih ceria dan manis, tak disisipi intrik-intrik keji seperti kisah masa muda ayahnya. Di sini digambarkan Fujio yang meskipun masih muda tapi telah dianugerahi kemampuan mengenali kebaikan dan ketulusan orang lain. Tindakannya menolong seorang gadis yang disiksa dan dituduh tanpa keadilan lantas mengantarkannya pada fakta lain yang mengejutkan tentang Yuuri Chan, sang gadis yang ditolongnya. Bagi pengagum Kay dan Harumi, lewat novela ini kedua tokoh tersebut ditampilkan kembali meski dalam porsi sedikit dan cukup mengobati keingintahuan pembaca akan bagaimana kisah mereka di masa depan.

Overall, novel Dearest dan novela Fujio ini sarat pesan moral bahwa kebaikan akan menang atas kejahatan dan bahwa nilai diri kita tak semata ditentukan oleh tampilan fisik namun juga kebaikan hati. Saya menantikan karya-karya selanjutnya dari Kak Dacytta Peach dengan ide segar dan gaya penulisan yang lebih keren lagi.


“Aku tidak menginginkanmu menjadi pandai. Aku juga tidak menginginkanmu memiliki tubuh indah. Aku hanya ingin kau menjadikan dirimu lebih berharga.” (Fujio)

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube