Jumat, 15 April 2022

[Resensi Buku] Love from A to Z: Lebih Dari Sekadar Romansa Religi

Posted by Menukil Aksara | 4:58:00 PM Categories:

Judul buku: Love from A to Z
Penulis: S.K. Ali
Penerbit: Republika Penerbit
Penerjemah: Jimmy Simanungkalit
Editor: Trisna Rahmawati
Cover: Resoluzy Media
Layout: Alfian
Cetakan: I, Desember 2021
Tebal: viii + 382 hlm.; 13.5 x 20.5 cm
ISBN: 978-623-279-124-4


"Kau suka dia karena kau kasihan padanya? Maaf ya, bukan bermaksud mengkritikmu, tapi aku jadi bingung. Mencintai seseorang bukanlah perkara keadilan sosial."

 📝Pertama kalinya baca novel YA dari penulis luar yang kedua tokoh utamanya berlatar keluarga muslim, bahkan salah satunya berhijab. Novel ini juga masuk nominasi Goodreads Choice Award 2019.

Kesan pertamaku: cover edisi terjemahan ini menarik komposisi warnanya dan sesudah membaca hingga tamat ternyata juga mewakili isi cerita.

📝Meskipun di awal buku dikatakan bahwa ini merupakan kisah cinta, tapi menurutku isi buku ini lebih dari itu. Menggunakan POV orang pertama secara bergiliran antara Adam dengan Zayneb, plus beberapa kali POV orang ketiga seolah ada narator cerita, kisah bergulir seputar dunia Zayneb dan Adam sebagai remaja yang berangkat dewasa. Tentang pergaulan Zayneb di sekolah, konfliknya dengan seorang guru yang mengangkat isu islamophobia, persahabatannya dengan teman-teman sesama muslim di sekolah Amerika, hingga hubungannya dengan keluarga. Tragedi kematian neneknya di Pakistan yang ternyata menyoroti konflik dunia Islam yang lebih kompleks. Lantas bergulir ke pengalaman liburannya ke Doha, yang meskipun negeri muslim tapi tetap ada saja insiden diskriminasi atas muslimah berhijab.

📝Di sisi lain, Adam memiliki konfliknya sendiri terkait isu kesehatan, juga memori kehilangan ibunya yang memengaruhi hubungan dengan sang ayah, dengan seorang adik yang membutuhkan kasih sayangnya. Sejumlah tokoh seperti teman-teman Adam dan Zayneb menurutku memegang peran cukup penting dalam cerita. Selain itu, aku menyukai sosok Auntie Nandy, tante Zayneb, yang penuh kasih sekaligus menjadi penyemangat Zayneb dalam memperjuangkan keadilan dan idealisme sebagai muslim, walaupun Auntie Nandy sendiri bukan muslim.

📝Chemistry antartokoh utama Zayneb-Adam jadi daya tarik pembaca yang menyukai kisah romansa manis. Meskipun karakter Adam-Zayneb kontras: Adam kalem, Zayneb berapi-api, tapi interaksi keduanya tidak menimbulkan konflik berarti. Menurutku dinamika cerita justru datang dari konflik pribadi masing-masing seperti yang kusinggung tadi. Karakter Zayneb yang cenderung impulsif, keras kepala dan tidak bisa diam saja setiap kali menyaksikan atau mengalami ketidakadilan dan diskriminasi mendukung sekali plot yang diciptakan penulis. Meskipun, kadang ikut geregetan juga dengan Zayneb yang mudah tersulut emosi, apa lagi mengingat usianya yang masih muda. Di sinilah menurutku peran orangtuanya (terutama di sini ibunya) dan Auntie Nandy penting, untuk memberikan sudut pandang baru dan nasihat.

📝Menurutku S.K. Ali cukup berhasil menyampaikan pesan cerita dan misinya mewakili suara muslim minoritas di Amerika. Novel yang mengangkat isu sensitif dan kompleks tapi diracik menarik dengan kisah romansa anak muda dan kisah persahabatan tulus melampaui perbedaan-perbedaan.

Terdapat sejumlah detail cerita yang menurutku sekiranya diceritakan lebih tuntas akan lebih memuaskan. Mungkinkah akan disinggung lebih jauh di buku kelanjutannya? Karena kabarnya ada semacam kisah sekuel Adam-Zayneb ini. Semoga saja. 



 






Senin, 04 April 2022

 


📌Judul: Misi • Penulis: Asmayani Kusrini• Penyunting naskah: Ika Yuliana Kurniasih• Gambar & Tata Letak Sampul: Viona Daisy• Cetakan pertama, November 2021• Penerbit Mekar Cipta Lestari, vi + 326 hlm; 13 cm x 19 cm

🌬️Bisa dibilang, berbagai emosi menghampiriku saat membaca novel ini.

🌬️Aku awalnya diajak kilas balik dan dibikin tertawa dengan kesalahpahaman akibat komunikasi 'rumit' yang terjadi antartokoh. Lantas cerita bergulir kembali ke masa kini. Dengan alur maju-mundur dan dua POV (orang pertama dan ketiga), aku dibawa bertualang ke Tana Toraja, di sebuah desa Boko' Lino, khususnya Tondok Pitueran, untuk mengenal bagaimana tokoh utama Misi dibesarkan, diasuh neneknya bersama sepupu-sepupunya dan mengapa ia tidak pernah mengenal orangtuanya. Pemaparan budaya dan tradisi Tana Toraja mendetail. Hal ini pun berlaku dengan deskripsi kota-kota yang sempat ditinggali dan disinggahi Misi di Eropa (antara lain Usk, Newport, London, Brussel, hingga Monemvasia) yang juga mendetail dan hidup hingga memudahkanku memahami. Plus ada catatan-catatan kaki. Membaca profil penulis yang memang lahir dan besar di Sulawesi dan tinggal di Belgia, deskripsi tersebut merupakan bagian dari hidupnya, tidak sekadar mengandalkan riset, jadi tidak mengherankan.

🌬️Konflik yang melibatkan keluarga besar Ne' Tabi, Misi, Bu Julia, Mbak Jess, hingga teman-teman Misi di Brussel memang kompleks dan ada isu sensitif yang menimbulkan trauma. Tapi penulis mampu mengemasnya dalam plot yang rapi, melibatkan setiap tokoh dengan porsi tepat dan melibatkan emosiku sebagai pembaca. Aku marah dengan perlakuan para pemuda di bus, sedih dengan keputusan yang diambil Ne' Tabi, ikut emosional dengan jalan hidup Misi yang berliku di perantauan asing, ditambah sikap Mbak Jess yang plin-plan. Aku antara ingin mengerti tapi juga geregetan dengan Mbak Jess ini. Dia menggambarkan sosok perempuan modern yang punya ambisi tapi kerap kali terjebak dalam perasaan cinta yang membutakan, ditambah lagi latar belakang orangtua yang berkecukupan dan cenderung memanjakan terutama secara finansial. Beberapa kali kutemukan pernyataannya yang menggugah bertolak belakang dengan tindakan yang dia ambil kemudian. Misi sendiri sosok yg naif tapi kuat dan mampu belajar dari pengalaman hidupnya. Karakter teman-teman Misi di Brussel juga menarik, spt Rhandra, Zappa dan Thanasis dengan kisah hidup masing-masing yang juga tidak sederhana. 


🌬️Novel tentang trauma, memori, dengan tokoh perempuan sebagai porosnya yang berjuang demi hidupnya dalam sebuah cerita perjalanan yang kaya makna dan hikmah. Kisah yang menyentuh, menguatkan dan menginspirasi. Ditulis oleh penulis perempuan dari daerah dan menonjolkan kearifan lokal. Recommended 👍🏻



  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube