Jumat, 19 Desember 2014

[resensi] Kacamata Sukses Ibu: Bahagia dengan Konsep Ikhlas

Posted by Menukil Aksara | 11:39:00 PM Categories:


Judul Buku : Bahagia Ketika Ikhlas
Penulis        : Rena Puspa
Penerbit      : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hal. : 186 halaman
ISBN            : 978-602-02-4557-7
Tahun Terbit: 2014



“Merasa bahagia ketika hati ikhlas dalam menjalankan tugas sebagai ibu.”

    Sub judul tersebut otomatis mengerucutkan tebakan pembaca akan isi buku bersampul merah jambu dengan gambar ibu dan anak yang tampak dilingkupi kebahagiaan ini. Apakah standar bahagia itu dan kaitannya dengan ikhlas serta profesi sebagai seorang ibu?

    Berbagai kasus ekstrim mencuat melibatkan hubungan ibu-anak beberapa tahun terakhir, tak terkecuali di Indonesia. Salah satunya yang menggemparkan pemberitaan sejumlah media massa adalah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ibu Anik Koriah terhadap ketiga anaknya di Bandung. Padahal menilik latar belakang pendidikan si ibu yang notabene alumni sebuah institusi pendidikan ternama di Kota Kembang dan sepintas penampilannya yang agamis, publik bahkan orang yang mengenal tak akan menyangka ibu muda ini sanggup melakukan tindak tak berperikemanusiaan itu. Pengusutan yang kemudian berkembang meruncingkan pada sebab musabab yang lebih bersifat psikis akibat depresi berkepanjangan.

    Kasus-kasus ekstrim yang telah memukul telak kesadaran berbagai kalangan itu, juga menggelitik penulis buku Bahagia Ketika Ikhlas ini, Mbak Rena Puspa, untuk menelusuri lebih dalam mengenai beberapa penyebab stress yang menimpa ibu-ibu rumah tangga sekaligus mengenali solusi. Penulis juga mengenalkan mengenai konsep ikhlas, serta mencoba menawarkan sejumlah tips dalam rangka mengasah keterampilan hati untuk senantiasa ikhlas. Dari ikhlas yang diamalkan, diharapkan para ibu menggapai kebahagiaan dan sukses yang hakiki.

Ulasan:

    Dengan tampilan layout yang kalem, dihiasi pernik polkadot dan bunga pink, lengkap dengan daftar isi, buku ini seakan hendak memanjakan calon pembaca yang notabene didominasi oleh kaum ibu, sekaligus tampak pula upaya menonjolkan sisi feminin dari isi buku. Layout juga diperkuat dengan kolom-kolom berisi kutipan-kutipan penting pembahasan. Tentu saja hal ini mempermudah pembaca untuk menandai bagian-bagian penting per bab. Cocok jugalah bagi kaum ibu yang terkenal sibuk dan tak mau repot dengan aktivitas corat-coret stabilo atau memindahkan kutipan ke post it hehehe ....



    Sudah banyak, sih, buku dan artikel beredar dalam bentuk cetak maupun elektronik yang mengusung tema permasalahan ibu rumah tangga, tak terkecuali bahasan seputar menjadi ibu bahagia. Lantas, apa yang menjadi pembeda sekaligus nilai tambah dari buku manis ini?

•    mengupas secara runut dan cukup mendetail mengenai seluk-beluk dunia wanita. Para pembaca seolah diajak mengenali diri, menggali apa saja yang menjadi fitrah mereka sebagai wanita. Antara lain: ketika telah resmi menyandang status calon ibu yang disertai proses kehamilan dan kelahiran. Bab dua menguliti cukup tebal mengenai perubahan hormonal yang terjadi, gejala yang menyertai, serta solusi jika timbul permasalahan atau ketidaknyamanan tahap penyesuaian (hal. 13-37). Tak lupa selalu disertakan sumber jelas terkait pembahasan ilmiah

•    membahas penyebab-penyebab stres dari luar diri para ibu, yang erat kaitannya dengan hubungan interpersonal antara ibu-anak, istri-suami, ibu-anggota keluarga lain, juga peran ibu dalam menangani kegiatan domestik rumah tangga (hal. 39-82)

•    mengajak para ibu untuk jujur pada diri sendiri, lebih mencintai diri sebelum bisa mencintai keluarga dan membahagiakan diri maupun orang lain. “Agar kebahagiaan yang terjadi bisa permanen, entah itu sebagai full time mom, working mom atau working at home mom, maka pahami dulu potensi kelebihan dan kekurangan kita. Lakukan pertanyaan dan jawaban dengan jujur, jangan patok kebahagiaan kita berdasarkan kebahagiaan orang lain.” (hal. 85)

•    membantu memahamkan konsep ikhlas yang benar. “Jika kita memiliki konsep ikhlas yang benar, maka tidak akan terjadi penumpukan masalah di hati, karena semua kekecewaan itu dapat kita terima untuk selanjutnya langsung kita buang keluar dari hati.” (hal. 107)

•    meluruskan mengenai makna aktualisasi diri yang masih kerap disalahartikan. “Karena konsep aktualisasi diri yang sejati adalah tidak melulu harus dihargai orang atau menjadi berarti di mata orang banyak, aktualisasi diri yang sejati sesungguhnya adalah di saat kita sudah mampu paripurna menghargai diri kita.” (hal. 111)

•    memperkenalkan aplikasi konsep quantum ikhlas dalam tugas keseharian ibu disertai berbagi pengalaman pribadi (hal. 123-159)

•    mempertemukan kaidah sukses dengan bahagia seorang ibu. Sukses itu datang karena bahagia.

Bisa dilihat dari ulasan di atas, buku parenting ini mencerminkan keberanian sekaligus ketetapan hati penulisnya dalam menuliskan ide, sudut pandang, hingga pengalaman pribadinya. Banyak teori yang disajikan dan tak ragu pula adakalanya antarteori itu disandingkan atau dibandingkan secara cerdas. Sebut saja teori aktualisasi diri, positive thinking, konsep quantum ikhlas, hingga sukses vs bahagia. Mbak Rena Puspa juga cukup objektif membahas,  memberikan saran dan solusi dalam rangka merangkul semua kalangan ibu. Yang mana telah gamblang pula dinyatakan dalam bagian awal, “Rasanya sudah bukan zamannya lagi ya.... membandingkan siapa yang paling baik, working mom, working at home mom atau full time mom, semua pilihan punya konsekuensi, dan punya peluang bahagia di dalamnya....” (hal. 6)

Ditekankan pula agar pembaca tak lantas puas diri usai membaca pembahasan dalam buku ini, melainkan terus menggali sumber lebih banyak dan lebih dalam. “Saya paparkan selintas, hanya ingin mengajak para ibu aware dengan tubuhnya, dan berharap secuil informasi yang saya paparkan di atas, dapat menjadi booster awal untuk mencari informasi yang lebih lengkap lagi.” (hal. 36).

Bisa saya katakan, dari gaya penuturannya pun buku ini bisa jadi sahabat berbagi yang jujur sekaligus guru asyik yang mengajak para ibu untuk lebih mencintai ilmu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah yang harus cerdas dan selalu ingin belajar? Dan sebaik-baik ilmu tentulah ilmu yang diamalkan, sehingga materi dalam buku ini tak sekadar untuk dibaca, dipahami, namun wajib diaplikasikan.

Terlepas dari beberapa typo seperti desprete—yang seharusnya desperate, jikalau boleh memberi masukan membangun, saya hendak menyarankan agar pencantuman buku Puberty terbitan Elex Media Komputindo di halaman 54 sebagai rujukan diskusi ibu-anak dihilangkan saja. Sepengetahuan saya, buku ini sudah ditarik dari peredaran karena kontennya yang kontroversial. Jika Bahagia Ketika Ikhlas ini cetak ulang, penulis sangat mungkin mengganti dengan rujukan buku lain. Masukan lain dari saya adalah terkait penyusunan kalimat yang masih didominasi tanda baca koma (,). Maksud saya, jika pemakaian koma dapat dikurangi, akan terdapat kalimat-kalimat yang bisa dipenggal dan menjadi susunan baru yang lebih efektif. Alhasil, pembaca akan lebih cepat mencerna maksud per kalimat dan yang tak kalah penting; pembaca tak kehabisan napas di tengah kalimat hehehe....

     Saya pribadi sebagai istri dan calon ibu berterima kasih dengan hadirnya buku ini. Persiapan mental dan ilmu untuk menyongsong amanah sebagai ibu terasa lebih ringan dengan keberadaan buku ini di tangan saya. Saya juga berharap semoga karya inspiratif ini banyak dibaca, cetak ulang berkali-kali, dan menjadi bagian dari upaya perbaikan kualitas hidup ibu-ibu Indonesia, yang juga berarti perbaikan kualitas anak-anak bangsa.

    Sebagai penutup, saya ingin mengutip sebuah pernyataan favorit saya dari buku ini, “... jalan bahagia dapat kita wujudkan tanpa harus menjadi supermom yang tanpa cela, ... cukup menjadi original mom lengkap dengan segala kekurangan namun kita percaya dengan kekuatan super milik Allah ....”

4 komentar:

  1. Selalu suka dengan resensinya Mbak Mel. Selalu detail.
    Cepet bikin blog buku Mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi... iya, udah ada, tapi masih kosong dan tampilannya belum dipermak. insya Allah Januari.
      Makasih udah berkunjung :)

      Hapus
  2. Wah, reviewnya mantap, Mbak (^_^)
    buku ini kayaknya layaknya jadi bekal untuk perempuan meskipun masih single seperti saya (>_<)
    soalnya emang tugas jadi ibu itu tugas maha sulit.

    BalasHapus
  3. betull.. cocok buat calon ibu maupun yang udah sah jadi ibu :))

    BalasHapus

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube