Jumat, 14 September 2018

Judul buku       : Dearest
Penulis             : Dacytta Peach
Editor              : Diah
Penerbit           : Grass Media
Tebal buku       : 322 hlm.; 14 x 20 cm
Cetakan           : pertama, Juli 2018
ISBN                : 978-602-51253-8-6

BLURB:
    Hidup Kay Natsuki terasa terhenti tatkala lahir dengan membawa kutukan. Menjadi seseorang yang berbeda dan menyendiri seumur hidupnya. Kesabaran yang ia punya tidaklah cukup menampilkan sisi baik dirinya, ia tetaplah menjadi sosok yang berbeda untuk rakyat-rakyatnya.

    Harumi Kirei, gadis yang terpilih itu harus beradu dengan nasibnya sendiri. Bersanding bersama pria dengan segala kutukannya, menjadi saksi atas keserakahan sang pengkhianat di negerinya.

    Sanggupkah Harumi menjalani hidupnya menjadi istri seorang boneka?

SINOPSIS:
    Harumi Kirei telah menjalani masa pingitan semenjak kanak-kanak. Tanpa penjelasan, Harumi dilarang keluar dari rumah dan bergaul dengan teman seusianya sehingga mendatangkan frustasi dan kekecewaan terhadap orangtuanya. Ketika masa pingitan itu berakhir di usianya yang ketujuh belas tahun, Harumi harus menjalani kenyataan pahit lain; menikah dengan pria asing dan tinggal jauh dari orangtuanya. Dijemput dengan kemewahan ala bangsawan, Harumi tak menyangka bahwa benar yang dikatakan ibunya, dia akan dipersunting sang Raja Mutlak Kerajaan Awan Kay Natsuki. Namun alangkah kecewa dan terheran-heran Harumi ketika upacara pernikahannya tidak dihadiri secara langsung oleh suaminya, justru diwakilkan pada sang Raja Bayangan Tashiro Kana Natsuki, yang sekaligus merupakan kakak beda ibu dari Kay Natsuki. Ketika Harumi mendapat kesempatan menemui Kay di kediamannya dalam ruang bawah tanah, dia sangat terkejut menyaksikan rupa sang suami yang dijuluki ‘pria boneka’. Sadarlah Harumi bahwa sang suami berbeda dan dinyatakan membawa kutukan sehingga memilih menyembunyikan diri.

    Dalam keseharian, Harumi harus menjalani tugasnya sebagai Ratu Kerajaan Awan mendampingi Tashiro. Hal ini perlahan menciptakan riak konflik. Kecantikan Harumi dan sikapnya yang kerap blak-blakan menerbitkan rasa ingin memiliki pada diri Tashiro. Raja Bayangan ini bahkan tak segan bersikap lancang. Lambat-laun hal ini diketahui oleh Kay Natsuki dan membuatnya murka. Gesekan demi gesekan pun terjadi antara Kay dan Tashiro. Hal ini diperkeruh dengan keterlibatan ibunda dari Tashiro, Selir Midori, dan kemunculan sosok Aiko Kinchan yang disebut-sebut merupakan tunangan Tashiro. Hingga kematian Aiko yang misterius disusul petaka-petaka lain terjadi di istana, dengan puncaknya pemberontakan yang disulut oleh Tashiro memaksa Kay bertindak tegas dan berani dalam memperjuangkan haknya. Di sisi lain, Harumi yang mulai mencintai suaminya juga diuji kesetiaannya. Penyelidikan yang dilakukan oleh Kay, Harumi, dan Panglima Miura pun lantas menguak pengkhianatan dan kejahatan besar yang sebenarnya terjadi sejak bertahun-tahun lalu.

REVIEW:
    “Terkadang kekecewaan dan kesepian mampu membangkitkan sisi gelap seseorang...sisi yang baik akan menghilang tertelan dalam kegelapan, tergantikan sosok tak berwujud bak monster yang akan terus mengamuk dan menggila.” (Dearest, hlm. 263)

    Apakah kamu suka membaca novel bergenre romance-fantasy? Atau kamu suka kisah dongeng fantasi ala kerajaan bernuansa budaya Jepang? Maka novel yang pernah tayang di Wattpad ini menawarkan hal-hal tersebut. Sejak awal saya disuguhi world building ala dunia dongeng fantasi dengan pernak-pernik budaya Jepang dan kehidupan istana. Deskripsinya cukup baik dengan menampilkan nuansa magis dan mistis. Menurut saya, sebenarnya masih luas ruang eksplorasi untuk penulis bisa menghidupkan deskripsi Kerajaan Awan, tapi sepertinya fokus utama memang lebih ditujukan pada kisah cinta Kay-Harumi-Tashiro. Sedangkan Ilustrasi tokoh di halaman awal dan akhir mempercantik cerita.

    Penokohannya menarik dengan menonjolkan sosok Kay Natsuki dengan kutukan yang dibawanya dan perkembangan karakternya di sepanjang cerita. Kay yang sempat bikin saya geregetan di awal-awal cerita karena sikapnya yang terlihat lemah tapi juga menampilkan sisi bijak, perlahan mulai membuka diri dan berubah lebih berani dan tegas tanpa melupakan kebijaksanaan—salah satunya berkat dorongan Harumi. Sosok Harumi sendiri meskipun cerdas dan selalu berani mengemukakan pendapat, kadang juga bikin kesal karena ceroboh dan emosional. Tapi di sisi lain saya memahami bahwa ini logis, mengingat Harumi masih berusia belia dan tak terbiasa berinteraksi dengan banyak orang di masa pingitannya, demikian juga Kay yang terbiasa menyendiri. Kontras dengan karakter keduanya, ada Tashiro yang menampilkan sosok yang ambisius, pendengki, tapi diam-diam kesepian dan merindukan kasih sayang tulus. Chemistry antartokoh utama cukup baik terbangun. Karena rate novel ini untuk 21+ maka wajar jika ada adegan dewasa, tapi masih wajar dan sejalan dengan plot cerita.

    POV yang digunakan adalah orang ketiga. Plot dengan alur cerita dominan maju—dengan sedikit kilas balik—terjalin dari konflik batin para tokoh utama maupun konflik kepentingan antartokoh. Ada kisah cinta, yang agaknya memperebutkan cinta dari seorang Harumi Kirei, kisah ibu-anak dari hubungan antara Tashiro dan Midori, dan intrik perebutan kekuasaan antara Kay sebagai pewaris tahta sah dengan Tashiro yang selama kurun waktu cukup panjang telah bertindak sebagai Raja. Menurut saya, khusus untuk intrik perebutan kekuasaan dan sejumlah kejahatan besar dalam istana masih bisa digali lebih dalam dengan menyelipkan tokoh-tokoh pejabat istana dan keberpihakan mereka secara mendetail sehingga cerita bisa lebih ‘gereget’. Tapi memang sepertinya penulis lebih memilih memfokuskan cerita pada perkembangan hubungan Kay-Harumi-Tashiro.

    Selain kisah Kay Natsuki dan Harumi Kirei, penulis juga ‘membonusi’ pembaca dengan novela Fujio yang menghadirkan kisah Fujio Natsuki, sang putra mahkota yang tak lain adalah putra Kay dengan Harumi. Kisah saat Fujio telah menginjak remaja ini nuansanya lebih ceria dan manis, tak disisipi intrik-intrik keji seperti kisah masa muda ayahnya. Di sini digambarkan Fujio yang meskipun masih muda tapi telah dianugerahi kemampuan mengenali kebaikan dan ketulusan orang lain. Tindakannya menolong seorang gadis yang disiksa dan dituduh tanpa keadilan lantas mengantarkannya pada fakta lain yang mengejutkan tentang Yuuri Chan, sang gadis yang ditolongnya. Bagi pengagum Kay dan Harumi, lewat novela ini kedua tokoh tersebut ditampilkan kembali meski dalam porsi sedikit dan cukup mengobati keingintahuan pembaca akan bagaimana kisah mereka di masa depan.

Overall, novel Dearest dan novela Fujio ini sarat pesan moral bahwa kebaikan akan menang atas kejahatan dan bahwa nilai diri kita tak semata ditentukan oleh tampilan fisik namun juga kebaikan hati. Saya menantikan karya-karya selanjutnya dari Kak Dacytta Peach dengan ide segar dan gaya penulisan yang lebih keren lagi.


“Aku tidak menginginkanmu menjadi pandai. Aku juga tidak menginginkanmu memiliki tubuh indah. Aku hanya ingin kau menjadikan dirimu lebih berharga.” (Fujio)

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube