Selasa, 24 Juli 2018

Parade Para Monster: There’s a Monster inside Me

Posted by Menukil Aksara | 7:10:00 AM Categories:
Judul buku  : Parade Para Moster
Penulis        : Eva Sri Rahayu
Editor         : Vivekananda Gitandjali TD
Ilustrasi      : Grace Djiauw
Penerbit      : M&C (Penerbit Clover)
Cetakan      : pertama, 2017
Tebal buku  : 309 hlm

BLURB:
    Semenjak kekuatan misterius dalam dirinya bangkit, Weena jadi sangat terobsesi pada Festival Halloween yang diadakan di Greenwich Village di Manhattan. Bagi Weena yang dianggap monster, tidak ada tempat yang lebh cocok selain Festival Halloween: paradenya para monster!

    Bersama dengan sahabatnya, Jack, Weena mendaftar sebagai volunteer di Festival itu. Sayangnya, pengajuan mereka ditolak. Tapi tiba-tiba, muncul undangan misterius untuk datang ke Festival Halloween “yang lain”.

    Sebuah undangan yang membuka pintu ke dunia para monster... yang akan membahayakan nyawa mereka berdua!

    “I’m never afraid, never sad, and never cry. I will destroy those who hurt me. I am a monster.”

SINOPSIS:
    “Kekuatan yang kau miliki bisa menjadi anugerah dan kutukan. Kaulah yang harus memilih, pada sisi mana kau berdiri.” (hlm. 211)

    Weena menyadari kekuatan misterius dalam dirinya di usia belia. Reaksi ketakutan yang diperlihatkan teman-temannya diiringi julukan monster yang ditujukan padanya membuat Weena membenci diri sendiri. Dia pun tumbuh menjadi remaja penyendiri. Satu-satunya teman baik yang Weena miliki adalah Jack. Mereka memiliki kesamaan minat, terutama menyangkut obsesi terhadap segala hal terkait Halloween. Ketika berturut-turut pengajuan diri mereka sebagai volunteer dalam Festival Halloween Manhattan ditolak, datang undangan misterius lain. Meskipun sempat ragu, Weena dan Jack tetap tak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka menghadiri Festival Halloween, apalagi jika ditilik dari lokasi yang disertakan ternyata tidak jauh dari Festival yang awalnya hendak mereka kunjungi.

    Meskipun sempat nyaris tak mendapat izin mamanya, Jack akhirnya bisa pergi bersama Weena. Ternyata obsesinya mengunjungi Festival tersebut ada kaitannya dengan papa kandungnya yang disebut-sebut menghilang bertahun-tahun lalu. Setibanya di Manhattan, Weena dan Jack sempat kebingungan menemukan lokasi yang ditunjukkan undangan, yang anehnya lagi disertai petunjuk dan mantera. Hingga mereka bertemu gadis setempat bernama Anne yang lantas mengenalkan mereka kepada Dyllan dan Frank yang ternyata juga diundang ke Festival misterius. Selain itu, ada juga Pieter, teman baik Anne yang ramah namun terkadang tampak misterius. Berkat kejelian, akhirnya Weena, Jack, Anne, Dyllan, dan Frank berhasil menemukan lokasi lalu masuk ke sebuah tempat ajaib bernama Far-Far Away, sesuai yang diarahkan undangan.

    Di Far-Far Away, kelimanya disambut penduduk yang misterius dan ajaib. Ada keluarga Drakula, para Dwarf, Mr. Edward, Miss Fairy, para Zombie, Mr. Merlin, hingga Mr. Maple yang misterius. Segala hal dalam Far-Far Away benar-benar bagaikan dongeng fantasi. Melalui sebuah upacara penyambutan disertai sumpah, kelima undangan memulai petualangan. Tak disangka, mereka juga diajak berpartisipasi dan berbaur dengan parade Festival Halloween di Green Village. Namun, menjelang parade mulai muncul kejadian-kejadian aneh, dan puncaknya teror mengerikan yang terjadi di malam parade.

    Weena bahkan mencurigai teman-temannya sendiri. Hingga dia diharuskan menggunakan kekuatan demi menyelamatkan nyawanya dan menguak misteri akan dalang di balik teror. Di sini pulalah dia dihadapkan pada pilihan apakah akan menjadi monster mengerikan ataukah berdiri di sisi kebaikan.

REVIEW:
    “Tidak masalah menjadi monster atau pahlawan, itu hanyalah sebutan. Tapi yang penting adalah bagaimana menerima diri apa adanya.” (hlm. 304)

    Mengangkat tema Halloween, novel fantasi dengan aura misteri dan thriller yang kental ini berseting Amerika Serikat dan Indonesia. Deskripsi seting cukup mendetail, terutama bagaimana membangun dunia fantasi Far-Far Away dan situasi Festival Halloween. Di dalam buku juga disertakan ilustrasi di beberapa halaman yang mendukung deskripsi dan memudahkan saya membayangkan cerita.

Tokoh-tokoh utamanya remaja yang memiliki kekuatan dan bakat unik yang membuat mereka berbeda dan dalam keseharian dijauhi teman-teman sebaya. Menggunakan POV orang pertama—aku sebagai Weena, novel ini ingin membuat pembaca merasakan bagaimana menjadi remaja yang dicap sebagai monster ‘hanya’ karena berbeda. Dan menurut saya hal ini cukup berhasil. Saya bisa merasakan konflik batin Weena terkait jati diri dan peran keluarga serta teman baiknya dalam mendorongnya membuat keputusan di saat-saat kritis. Karakter Weena sendiri meskipun terkadang masih terkesan labil dan gamang dengan jati diri, tapi tetap mempunyai sisi-sisi positif, semisal kesetiakawanan, kasih sayang, kecerdasan, dan keberanian. Demikian juga dengan sosok Jack yang sering tampak acuh tapi sebenarnya perhatian dan pemberani. Tokoh-tokoh remaja lain juga memiliki kekuatan karakter masing-masing. Penokohan secara keseluruhan kuat, juga tetap logis dan manusiawi.

    Alurnya dominan maju dan plotnya terbilang rapi. Petunjuk demi petunjuk yang mengarahkan pembaca pada rahasia masa lalu serta mengerucut pada konflik utama disuguhkan dengan apik. Saya diajak menebak apa kekuatan dari masing-masing tokoh dan kaitannya dengan teror, siapa yang baik atau jahat. Sisipan wawasan terkait Halloween dan teori psikologis untuk menunjang cerita dan penokohan pun disuguhkan dengan cukup luwes. Saya sebagai pembaca merasa mendapat asupan informasi yang relevan dengan cerita. Twist dan ending-nya pun logis dan dapat saya terima. Memuaskan, dengan pesan moral yang jelas. Meskipun terpancing untuk ikut menerka-nerka teka-teki teror, saya tetap dapat menikmati keseluruhan cerita.

    Bagi pembaca remaja, novel ini layak sekali dibaca. Gaya bahasanya yang ringan akan membuat nyaman meskipun ini merupakan novel remaja bertema fantasi. Saya menantikan karya penulis selanjutnya, tentunya dengan ide baru lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube