Foto dari SINI |
Sedari semalam tak kujumpai secuil pun santapan lezat. Cuma remah-remah berbau busuk di kolong rumah panggung. Kalau aku bernyali menyusuri bantaran kali, barangkali kan kutemukan lebih banyak variasi. Ah, sang raja langit kian pongah memanggang bumi. Aku meringkuk jerih, sembunyi di siang bolong ini.
“Apa-apaan ini? Rumah ini sudah berpuluh tahun kami huni!”
Kubuka mata mungilku, sayup terdengar riuh-rendah suara. Takut-takut, aku mengintip. Ramai kerumunan, deru mesin raksasa siap meluluhlantakkan bangunan . Tidak! Jangan!
“Di area ini akan dibangun taman kota penyangga. Tak ada lagi rumah kumuh!”
Kalau kekumuhan lenyap, lantas di mana aku berkoloni? Aku mencicit nyaring.
***
Situbondo, 21/10/2014
Jumlah kata: 98
Waaa si jerry :D
BalasHapussuka sama diksinyaaa :)
BalasHapusfoto tambahan di bagian bawah sungguh 'mengganggu'. belum apa-apa sudah ketebak ceritanya tentang 'siapa'. :)
BalasHapusFotonya lebih bagus di umpetin, Mbak. Biarkan pembaca bermain dengan imajinasinya dan sibuk mengira2 siapa/apakah "aku"? heqeqe
BalasHapussetujuuu, foto si tikus diumpetin sajooo :D
BalasHapusDetected! >_<
BalasHapusAll : udah diumpetin wkwkwk... sempat ragu mau pakai apa nggak, dan memang ternyata 'mengganggu' :D
BalasHapus