Judul Buku : Curahan Hati Perempuan
Penulis : Muhammad Syafi'ie el-Bantanie
Penerbit: Quanta, Elex Media Komputindo
Tahun Terbit: 2014
Jumlah Halaman: xii + 127 halaman
Blurb:
Pernahkah Anda mengalami sebuah masalah, namun tidak bisa memecahkannya sendiri? Mau curhat ke orangtua, guru, atau teman, tapi malu. Akhirnya, Anda bingung dan terkungkung dalam masalah tersebut.
Buku ini bercerita tentang curhat (curahan hati) perempuan yang disampaikan kepada penulis. Ada curhat yang mengundang salut, tawa, sedih, prihatin, bahkan marah. Ada curhat yang menderai air mata, namun ada juga curhat yang membuncah senyuman. Intinya warna-warni.
Sinopsis:
Sejak memulai karier menulis pada tahun 2005, Muhammad Syafi'ie el-Bantanie telah menghasilkan 40 buku terbit. Dalam rentang waktu 2005-2014, buku-buku karyanya telah dibaca oleh masyarakat Indonesia, bahkan lima diantaranya diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu dan dibaca warga Malaysia. Dari sinilah muncul cerita-cerita menarik yang patut menjadi pelajaran. Salah satunya adalah curahan hati para pembaca buku. Curhat para pembaca biasa dilayangkan lewat SMS, telepon, email, inbox Facebook, atau bersilaturahmi ke kediaman penulis.
Buku inilah yang merangkum curhat pembaca tersebut. Curhat-curhat tersebut dipilah dan dipilih dari segi urgensi dan kemungkinan jika masalah serupa banyak dialami perempuan muslim lain. Privasi dan nama baik penanya dijaga sehingga tak menyebutkan nama dalam cerita di buku ini. Penulis merasa perlu merangkum dan menuliskan semua permasalahan tersebut dalam satu buku khusus mengingat bisa jadi tak semua muslimah berani atau memiliki kesempatan bertanya dan mendapatkan solusi dari orang yang tepat. Besar kemungkinan pula muslimah lain menanggung persoalan yang serupa dan ingin mendapat petuah dan pendapat yang benar dan tidak menjerumuskan.
Buku ini terdiri dari 17 curhatan dan satu epilog. Permasalahan yang diajukan untuk dimintakan solusi antara lain seputar jilbab, akhlak, jodoh, rumah tangga, hingga dilema poligami dan menjadi istri kedua.
Review:
Buku yang tak terlampau tebal ini berdesain sampul manis khas perempuan, dengan ilustrasi sosok wajah muslimah dan latar belakang warna pink dan sedikit perpaduan hijau toska di tulisan judul. Sampul ini saya rasa sudah pas dan sederhana, tidak terlalu mengekspos sosok perempuan, namun telah mewakili judul dan isi buku.
Prakata dan daftar isi pun tersedia sehingga memudahkan pembaca mengambil garis besar isi buku sekaligus memudahkan mencari topik tertentu dalam tiap bab yang ingin dibaca. Penyusunan topik curhat pun sistematis, diawali dengan persoalan seputar dilema jilbab, akhlak, karier, pacaran dan memilih jodoh, berlanjut ke urusan rumah tangga, adab suami-istri, lantas ditutup dengan Balada Istri Kedua. Yang sedikit mengganggu saya adalah curhatan kedua Akibat Berpacaran. Menurut saya curhatan ini lebih baik ditukar posisi dengan curhatan ketiga Pekerjaan atau Jilbab sehingga lebih menyambung dengan curhatan pertama Antara Jilbab dan Akhlak.
Menilik jawaban (fatwa) yang disampaikan oleh ustadz muda alumni UIN Syarif Hidayatullah ini untuk setiap curhatan, menurut pandangan saya sudah cukup bijak dan memadai dari kupasan dalil yang dikemukakan. Sepelik apa pun permasalahan yang diajukan, penulis menanggapi dengan santun, tidak lekas menghakimi salah, titik, tanpa memberikan harapan kebaikan atas diri penanya.
Saya ambil contoh pada kasus curhatan kedua, Akibat Berpacaran (halaman 11-18). Di curhatan ini, seorang pembaca perempuan berkisah bahwa ia telah terjerumus dalam zina lewat pacaran yang kelewat batas. Dalam sarannya, ustadz Muhammad Syafi'ie el-Bantanie mengawali dengan hadits yang memperkuat argumen bahwa pacaran memang sangat rentan berujung pada zina akibat bujukan setan tanpa henti. Jikapun tak sampai berzina, akan tetap berderet mudharat yang lantas dijabarkan secara runut dan gamblang. Dituturkan pula kisah-kisah nyata miris terkait pacaran yang merugikan pihak perempuan. Pembahasan kemudian ditutup dengan saran langkah yang bisa ditempuh untuk bertobat dan menjauhi pacaran.
Kalimat, "Jadi, jangan putus asa terhadap ampunan dan rahmat Allah. Sungguh, ampunan dan rahmat Allah itu luas tak bertepi. Lebih luas daripada langit dan bumi. Lebih besar daripada seluruh dosa makhluk-Nya." (halaman 18) menjadi kalimat penutup bab yang menurut saya sangat menyejukkan sekaligus memberikan harapan dan dorongan pada para pelaku pacaran.
Pada curhatan 15, Antara Karier dan Keluarga (halaman 99-101), penanya gamang memutuskan untuk resign dari kantor lantas berwirausaha di rumah. Banyak pertimbangan logika manusia yang menarik ulur keputusan.
Di sini, penulis menekankan pada kewajiban seorang istri dan ibu, dan makna dari mendidik anak. Dikatakan, "Saya yakin Ibu sudah paham bahwa mendidik anak tidak selesai dengan menyekolahkan anak di sekolah mahal dan bagus. Itu baru sebagian kecil dari proses pendidikan. Pendidikan utama bagi anak adalah dari ibu dan ayahnya. Itulah fondasi pendidikan bagi anak-anak..." (halaman 100). Maksud penulis tentu saja waktu yang diluangkan seorang ibu untuk mendampingi anak di rumah jauh lebih berharga ketimbang bekerja di luar yang notabene memakan nyaris seluruh waktu dan cuma menyisakan sedikit untuk keluarga. Ini patut dijadikan bahan pertimbangan.
Selain itu, yang saya acungi jempol juga adalah pernyataan yang menggiring muslimah untuk menilik lagi makna kebahagiaan, nilai hidup, dan ketawakalan akan rezeki. Bahwa salah satu prinsip bahagia adalah berfikir memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Kebutuhan berbatas, keinginan tidak (halaman 100).
"Perlu diingat bahwa rezeki kita bukan dari perusahaan tempat kita bekerja, melainkan dari Allah. Perusahaan hanya perantara. Bisa saja Allah membuat perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menggaji karyawannya. Insya Allah ketika satu pintu rezeki tertutup, Allah telah menyiapkan pintu rezeki lain yang lebih baik." (halaman 101)
Masih banyak curhatan menarik lain dalam buku ini yang sangat patut disimak, karena sangat dekat dengan dunia perempuan. Ejaan di dalamnya pun rapi. Layout apik dan manis, sehingga tak membuat mata teralihkan fokusnya. Kelayakan penulis memberikan saran pun tak diragukan lagi, mengingat latar belakang pendidikan beliau, jam terbang sebagai penulis, motivator, dan pembicara yang sudah cukup tinggi.
Rekomendasi:
Saya sangat menghargai terbitnya buku yang sangat berfaedah dan dibutuhkan kalangan muslimah ini. Saya berharap akan hadir sekuel buku, berisi curhatan lain yang masih perlu dikupas mengingat dunia wanita itu kompleks dan penuh lika-liku persoalan.
posted from Bloggeroid
Undangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
BalasHapusSelamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
Terima kasih atas undangannya. Akan saya pertimbangkan.
BalasHapusMohon maaf, mau nanya sama penulis, angmya boleh ya menggambar makhluk bernyawa ya dalam islam, soalnya di sampulnya ada gambar perempuan
BalasHapus