Pada tahun 2007-2008, sepanjang ingatan saya, aktivitas blogging mulai banyak diminati. Meskipun pada saat yang bersamaan aneka sosial media juga sedang menjadi tren. Sebut saja friendster dan facebook. Apalagi pengguna diiming-imingi fasilitas yang dapat menghubungkan dengan teman-teman lama satu sekolah atau satu kampus.
Di tahun-tahun tersebut, saya belum memiliki komputer pribadi. Sebagai gantinya, menyambangi rental komputer dan warnet adalah aktivitas yang gemar saya lakukan di waktu senggang. Saya pun sempat membuka akun facebook (akun lama, sudah nggak aktif sekarang), namun tidak pernah tertarik memiliki friendster . Akun facebook juga jarang saya gunakan berinteraksi dengan teman atau kontak. Alih-alih berkutat di facebook, saya malah tergelitik mencoba ngeblog.
Ceritanya, suatu hari di warnet, saya bertemu teman (adik kelas di kampus), yang antusias mempromosikan blognya. Tatkala itu dia mengelola Multiply, Wordpress, dan Blogspot sekaligus. Iseng, saya coba simak petunjuk singkatnya mengenai cara mendaftar dan sebagainya. Dari semua blog yang saya buka, kok merasa paling cocok dengan Multiply. Tampilannya nggak kaku, ada fitur-fitur yang agak mirip dengan media sosial, dan yang paling seru itu penggunanya. Setelah ‘jalan-jalan’ di Multiply beberapa waktu, saya mulai kenal dengan Multipliers yang seru, dan yang terpenting jago nulis apa pun.
Bermodalkan rasa ingin tahu dan keberanian, saya menyempatkan datang ke acara kopdaran (temu muka, kumpul-kumpul) Multipliers. Seingat saya kopdaran yang pertama kali saya hadiri diadakan di kampus UI Depok. Saya datang bersama seorang teman yang saya kenal dari Multiply. Usai menghadiri acara kongkow para blogger itu, saya cukup ‘ketagihan’ dan nyaris selalu hadir di acara serupa di lain hari (umumnya yang diadakan di Jabodetabek).
Hal lain yang membuat saya betah ngeblog adalah pembiasaan menulis positif. Walaupun di masa masih aktif di Multiply saya tidak terlampau memikirkan apa dan bagaimana postingan yang inspiratif sekaligus menarik, saya suka mengunjungi blog kontak, membaca beragam jenis tulisan, gaya bercerita, dan sopan santun berinteraksi. Mereka umumnya orang-orang yang berkutat di bidang kepenulisan, baik sebagai profesi utama atau sampingan. Ada penulis buku, jurnalis, editor, sekaligus para aktivis di sana. Hal ini cukup berpengaruh bagi pendewasaan cara berpikir saya. O ya, semasa itu belum gencar diadakan yang namanya give away di blog. Namun kala itu pernah digelar kompetisi menulis puisi dan flash fiction dengan hadiah buku dan aneka suvenir. Dan saya berhasil menjadi salah satu pemenang :D Sempat juga dapat kenang-kenangan buku dari teman-teman Multipliers dan saya simpan sampai sekarang. Dua buku terfavorit itu karya Retnadi Nur’aini dkk dan Imazahra dkk. Selain isinya memang keren, penulis buku-buku itu juga salah satu Multipliers, meskipun tidak saya kenal dekat.
Foto: Dua Buku Hadiah Dari Teman-teman Blogger |
Ketika Multiply kemudian berubah status menjadi situs jual-beli daring, saya juga telah vakum dari dunia blogging. Rasanya menyedihkan memang terpisah dari komunitas dan dunia berbagi lewat tulisan yang sangat saya sukai. Selama masa vakum tersebut, saya beralih ke facebook maupun twitter. Tapi, namanya juga udah kepincut dengan blog, serasa ada yang beda, yang kurang. Syukurlah, pada awal tahun ini saya kembali punya kesempatan ngeblog. Kali ini saya memilih blogspot. Keinginan besar kembali ini juga turut dipicu oleh keberadaan sebuah komunitas blogger perempuan yang saya ketahui lewat facebook. Yap, di Kumpulan Emak-Emak Blogger-lah saya kemudian memutuskan bergabung agar lebih akrab dengan para sohib blogger :D Wah, nggak dinyana, meskipun sudah saya tahu mereka perempuan-perempuan hebat, saban hari ada saja yang menyulut decak kagum saya atas prestasi mereka. Banyak di antara mereka adalah penulis profesional, editor, pemrakarsa aneka komunitas, traveller, bahkan ibu rumah tangga yang kece badai.
Para blogger keren itulah yang menjadi panutan saya, sekaligus sumber inspirasi. Dari mereka pula saya belajar meningkatkan kualitas tulisan, sehingga tidak sekadar menuh-menuhi blogpost, tapi pesan apa yang hendak kita sampaikan.
Ngeblog juga sekaligus latihan stamina dan keuletan saya yang sedari dulu bercita-cita menjadi penulis profesional. Meskipun sejauh ini langkah saya menuju cita-cita baru permulaan, saya yakin, dengan berdisiplin ngeblog, akan sangat membantu ke depannya bagi perjalanan menulis secara profesional. Hingga saat ini, buku-buku yang memuat tulisan saya, baik fiksi maupun non fiksi memang masih sebatas antologi. Tapi bukankah semua penulis juga memulai dari bawah, dari nol? Tidak ada yang instan, apalagi jika ingin yang berkualitas. Sama juga dengan ngeblog, yang terpenting itu konsistensi. Ngeblog bukanlah di saat ‘sempat’ saja, tapi dirutinkan—sesuai wejangan dari seorang blogger senior.
Hari ini adalah hari blogger nasional. Harapan saya, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggemari menulis, menekuni ngeblog. Bukankah bangsa kita masih sangat minim tingkat apresiasinya terhadap bacaan/tulisan? Alangkah indahnya jika kita bisa memelopori perubahan gaya hidup masyarakat, dari yang sekarang lebih suka menonton dan mendengar (pasif), menjadi masyarakat yang kritis dengan kegemaran membaca dan menulis yang berbobot. Yuk, kita ngeblog! Happy Blogging
Berawal dari rajin nulis blog..lama-lama bisa nerbitin buku ya mak..:) Hepi blogging juga ya^^
BalasHapusYihaaa... everybody loves blogging...! Selamaaat hari Bloggers ya maak...
BalasHapusIyaa, semoga terus konsisten menulis :D
BalasHapushappy blogging day, selamat hari blogger :)
salam kenal, mbak, saya retnadi :) alhamdulillah, makasih ya, udah baca LTA :)
BalasHapusSama-sama, Mbak Retno :)
BalasHapus