a photo by Octaviani |
Judul Buku : Momwriter's Diary
Penulis : Dian Kristiani
Penyunting : Marina Ariyani
Desain dan tata letak: Helen Lie
Ilustrasi cover dan komik: Indra Bayu
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer, 2014
Blurb:
Kata siapa menjadi penulis itu susah? Enggak tuh. Dian Kristiani sudah membuktikannya. Sehari-hari, Dian disibukkan dengan urusan rumah tangga dengan segala tetek-bengeknya. Namun, dia tetap bisa menjadi seorang penulis profesional. Momwriter! Itulah julukannya sekarang. Dian sudah membuktikan bahwa semua orang bisa menjadi penulis profesional, termasuk ibu rumah tangga.
Sinopsis:
Seorang Dian Kristiani dikenal sebagai penulis yang produktif. Nyaris seratus buku solo telah dilahirkannya selama kurun waktu tujuh tahun, dan sebagian besar dari buku-buku tersebut bergenre cerita anak. Melihat kiprah Mbak Dian di dunia kepenulisan, wajar rasanya jika buku ini hadir sebagai sarana berbagi pengalaman. Diawali dengan PHK, menciptakan lapangan kerja dengan menulis, merintis jalan dengan menawarkan naskah ke berbagai penerbit mayor, mempertahankan konsistensi di tengah tugas sebagai ibu dan istri, menjaga hubungan baik dengan pihak penerbitan, hingga meladeni aneka pertanyaan dari para fans (hehe...) terkait seluk-beluk dunia kepenulisan, buku ini lahir terinspirasi dari rangkuman pertanyaan yang kerap ditujukan pada Mbak Dian. Buku ini juga menyentil soal plagiarisme, royalti atau jual putus naskah, hingga menulis sinopsis yang kece. Jika kamu khawatir akan bosan membaca sebuah karya non fiksi, maka kekhawatiran tersebut tak perlu timbul dengan hadirnya ilustrasi berupa 21 komik apik nan menghibur di dalam buku ini. Jadi, siapkah kamu berselancar dalam dunia momwriter?
Mengupas Isi Buku:
Buku setebal 142 halaman ini berdesain sampul unik, dengan baluran warna monokrom yang mendominasi dan komik yang sangat mewakili sosok penulis beserta kesehariannya sebagai ibu rumah tangga.
Lewat semboyan "every mom can be a writer", buku ini disajikan dalam tutur kata yang renyah dan humoris. Membaca buku ini sangat jauh dari imej 'berat' yang biasa menempel pada buku non fiksi. Gaya bahasanya lebih mendekati gaya bercerita yang mengalir, laiknya seorang kawan baik yang sedang berbagi pengalaman dengan kita.
Mengenai isi, buku ini hendak mematahkan argumen dan pembenaran yang acapkali dilontarkan para ibu mengenai sulitnya mengelola waktu antara jadwal urusan rumah tangga dengan jadwal menulis. Buku ini juga menekankan, bahwa jika serius ingin mengandalkan nafkah dari menulis, maka yang pertama harus ditekankan adalah motivasi yang kuat, yakni dari sisi materi yang akan diperoleh, alias harus matre. Bedakan penulis profesional dengan penulis amatir.
"Seorang teman pernah bertanya padaku, Mbak Dian, kok bisa produktif sekali? Apa rahasianya? Jawabanku sederhana, "Bayangkan saja uang yang akan kamu terima. Pasti produktif!" (halaman 5)
"Profesional artinya bekerja. Nah, memangnya Anda mau kalau bekerja tidak dibayar?" (halaman 6)
Dalam bahasan berjudul Plagiarisme Ada di Mana-mana, Mbak Dian menjabarkan dengan cukup lugas contoh-contohnya.
Simak saja penuturan berikut:
"Suatu hari, seorang teman memberitahuku bahwa si A yang baru saja meluncurkan sebuah novel dengan setting luar negeri, ternyata melakukan plagiat dari artikel-artikel perjalanan di internet." (halaman 12)
"Mengakui ide orang lain sebagai idemu, juga termasuk plagiarisme." (halaman 13)
Salah satu perkara sensitif lain yang sering menciptakan kegalauan pada penulis pemula adalah masalah pembayaran, antara royalti atau jual putus. Mbak Dian lagi-lagi menerangkan dengan cukup gamblang mengenai hal ini.
"Apa kelebihan royalti? Menurutku, ini seperti passive income. Kita duduk manis, uang mengalir sendiri ke rekening kita setiap enam bulan." (halaman 22)
Namun, adakalanya fakta di lapangan tidak sesederhana jawaban di atas. Beraneka persoalan terkait kelancaran pembayaran royalti, kemapanan penerbit, dan kebutuhan penulis, bisa mengakibatkan kebimbangan. Di bab Royalti Versus Jual Putus inilah akan dikupas tuntas pertimbangan yang Mbak Dian sodorkan.
Masih ada sederet bahasan terkait teknis menulis, manajemen waktu, menangkap ide, hingga contoh konkret sinopsis, portofolio, menyusun kumpulan cerita anak ,dan cerita bergambar, yang diberikan Mbak Dian dalam buku Momwriter's Diary ini. Penulis amatir alias pemula akan sangat terbantu dengan membaca alur bab di buku ini.
Yang menarik perhatian saya selain perbincangan di atas, adalah sorotan mengenai attitude seorang penulis profesional yang berpengaruh pada kelanggengan kiprahnya di dunia menulis.
Attitude ini diulas dalam beberapa bab, antara lain: Penulis Jumawa, Penulis Aura Negatif, dan Langgeng.
"Kalah lomba menulis, bikin status. "Kalah melulu. Ya iyalah, pesertanya senior-senior gitu."
"Si editor merombak naskahnya, misuh-misuh. "Gila ya editornya. Tuh naskah kan gua bikin dengan segenap hati, jiwa, dan raga."
Mengalami konflik dengan penerbit, langsung menyebarluaskan ke sosial media. (halaman 32-36)
Nah, ngaku, ya. Jangan-jangan kamu (atau saya malah) pernah menjadi tersangka tindakan seperti di atas? Hehe...
Atau, tak mau terima kritik. Merasa tulisannya paling bagus sedunia dan orang lain diremehkan? Ini ciri-ciri penulis jumawa (halaman 58-60).
Atau, bagaimana dengan yang terjebak euforia kala naskahnya di-acc, lantas berlama-lama sibuk mengumumkan di sosial media? Ujung-ujungnya lupa menulis (atau melanjutkan menulis). Ini dia yang tak melanggengkan seorang penulis dalam profesinya. (halaman 111-114)
Wah, kalau membaca kutipan-kutipan di atas, kok saya merasa tersindir, ya? Atau, kok bener semua, sih? Jangan heran, begitulah pula yang saya rasakan selama membuka halaman demi halaman buku ini. Merasa bersalah, tertuding, gondok, atau serasa ditoyor bahkan ditampar dengan kalimat demi kalimatnya. Memang itulah guna buku ini. Kita diingatkan, tidak dilenakan dengan penghiburan dan basa-basi. Karena buku ini ditujukan bagi mereka yang siap dengan perubahan diri ke arah lebih baik. Baca, pahami, praktikkan!
Eh, tapi buku ini juga nggak seseram momok, loh. Komik-komik yang menutup tiap babnya dipersembahkan sebagai hiburan mata dan hati, sesudah digebuki (hehe). Kita bisa senyum-senyum bahkan tergelak ketika membaca polah kocak Mbak Dian bersama keluarga kecilnya.
Menyimak keseluruhan isi buku, saya curiga bahwa Mbak Dian adalah sosok wanita dengan sense of humor yang kece badai. Dia tahu kapan harus serius, dan kapan harus melucu :D
Rekomendasi:
Saya sangat menikmati pengalaman membaca buku ini tiba-tiba sudah mencapai halaman akhir saja. Di sisi lain, penjelasan Mbak Dian mudah dipahami dan diaplikasikan tergantung kesungguhan niat kita. Melalui buku ini, saya disadarkan bahwa menyandarkan materi dari penghasilan menulis itu sangat bisa, asal kita mau dan mampu mengubah mindset kita. Jangan lagi menjadikan hobi dan mengisi waktu luang sebagai alibi agar tidak terjun secara profesional di dunia menulis. Penerbit bertebaran menanti naskah keren kita. Jadi, tunggu apalagi?
Satu-satunya kekurangan buku adalah adanya typo di beberapa bagian, yang saya harap bisa diperbaiki di cetakan selanjutnya.
Saya memberikan 4,5/5 bintang untuk buku inspiratif ini. Tak hanya para ibu, siapa pun layak membacanya.
posted from Bloggeroid
Kayaknya seru nih bukunya ... yang review juga bersemangat. Aku bacanya ikutan nge-beat heihei ...
BalasHapusHehe... tertular semangat dan gaya menulis Mbak Dian Kristiani...
HapusAih keren ya ... 100 byku solo? Waaaah hebat ya Mbak Dian ... :)
BalasHapusYap... produktif sekali, ya.. :)
Hapusjadi ingin beli neh bukunya
BalasHapusBeli, Mbak Harie.. murah jika dibandingkan isinya yang luar biasa :D
HapusSalah satu penulis favoritku nih..buku ini mang keren bgt ;)
BalasHapusSama... saya juga..
HapusMbak Dian K. Memang top bgt (y)
every mom can be a writer
BalasHapusmantapp dah
Emak-emak pun bisa jadi penulis profesional :)
HapusYup, bener banget, serasa tertonjok deh oleh kalimat2 lugas Ce Dian :)
BalasHapusSelalu suka buku2nya, mulai dari Buying Office Girl, LOL, Lupita, Lola yang Lola, I'm (not) Perfect dll. Keren memang penulis yang satu ini :) *dapet diskon gede klo beli bukumu loh ce....udah kupuji (pesan utk si penulis wkwkwkk...)
wkwkwk... mantaps, Mbak Uniek, udah jadi pembaca loyal dri buku-buku Mbak Dian (y)
BalasHapusWhaa baru sempet mampir, akhinya nyampe juga.. Lengkap banget reviewnya mbak, selamat yaa! :)
BalasHapusTerima kasih.. semoga berkenan main di lain waktu :)
HapusBaru baca review nya aja udah termotivasi pengen rajin ngeblog.... wajib beli nih bukunya.
BalasHapusHayuk dibeli dan dibaca, nggak bakal nyesel :)
BalasHapus