Senin, 17 November 2014

[resensi] Mari Berbincang Mengenai Bahagia

Posted by Menukil Aksara | 9:53:00 PM Categories:


Judul Buku : Your Happiness is – Karena Rasa Tak Bisa Dipaksa
Penulis        : Yuda, Hamzah, Ian
Penerbit      : Elex Media Komputindo
Cetakan      : Pertama, 2014
Jumlah Halaman: xii + 146 hlm
ISBN          : 978-602-02-4639-0



    Buku Your Happiness is ini berisi 20 catatan tentang sebuah tema yang sebenarnya sederhana, namun justru kian langka kita rasakan di zaman yang menjanjikan banyak kemudahan ini. 


    Kebahagiaan. Satu kata yang mulai langka terdengar ketika sebagian besar kita sibuk dengan aktivitas masing-masing, mencapai impian masing-masing, bersaing untuk menjadi yang terdepan dan terbaik dalam berbagai bidang. Membandingkan diri dengan kelebihan orang lain pun sudah terlampau sering, seolah kita lebih melihat “ke luar”, dan hampir tidak memiliki waktu untuk melihat “ke dalam”. Imbasnya, kita menjadi asing dengan diri sendiri.


    Buku sederhana ini ditulis sebagai pengingat agar kita senantiasa kembali melihat sisi-sisi indah di kedalaman diri masing-masing. Agar kita semakin mencintai diri sendiri.

Review:


    Trio penulis buku Your Happiness is adalah tiga sahabat yang dipertemukan oleh bangku kuliah. Mereka menjuluki ‘geng’ mereka sebagai Chemis-Three, sesuai jurusan yang mereka ambil di ITS, Surabaya.


    Tak heran, jika menyimak penuturan mereka di dalam buku, mereka seakan padu, menjadi penulis tunggal dengan gaya bertutur yang mirip. Ditambah lagi, tak ada keterangan nama penulis di tiap judul catatan. Hal ini di luar perkiraan saya, yang menyangka bahwa buku ini akan berisi catatan-catatan bersifat personal yang disatukan oleh satu tema besar, seperti sebuah buku yang pernah saya baca.


    Judul-judul per catatan yang ditawarkan pun menarik, dengan beberapa judul yang menggelitik atau mengundang dahi mengernyit. Simak saja judul “Bahagia Itu Tidak Munafik”, “Positive Revenge”, atau “Menguak Rahasia Jagang of Happiness”. 


    Perbincangan diawali dengan sebuah catatan berjudul “ Beda Awal, Beda Hasil” yang menurut saya pas, karena mengulik tentang niat. Diselipi dengan sebuah kisah nyata, catatan pembuka ini terasa mengena di hati.
    “Owalah, Nak, kerja kok dibikin repot. Saya ini kerja niatnya untuk ibadah! Senang dan bahagia rasanya kalau bisa membantu orang yang bepergian. Mereka kan belum tentu punya bekal cukup. Apalagi bisa melayani anak-anak sekolah yang uang sakunya pas-pasan. Bahagianya bisa berlipat-lipat. Kalau niatnya mencari duit, tidak akan pernah ada bahagianya. Dikasih 5.000 minta 10.000. Dikasih 10.000 minta 20.000, dan seterusnya.” (halaman 2)


    Penulis juga beberapa kali mencantumkan referensi baik berupa kutipan pernyataan maupun hasil penelitian tokoh atau ilmuwan.
    “Selain Dr. Allan Kuts, Prof. David McClelland juga mengatakan hal yang hampir serupa, “melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain akan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.” (halaman 25)


    Di tiap bab catatan, disertakan juga penegasan dengan kolom-kolom kecil berisi kutipan penting sebagai benang merah pembahasan. Selain itu, menariknya lagi, buku ini banyak ditaburi dengan definisi kebahagiaan dari orang-orang sekitar penulis, diletakkan manis di bagian bawah sebagai penutup tiap catatan. Jadi, selama membaca buku kita akan diajak merenungkan kutipan-kutipan tersebut. Di halaman 76, kita diajak merenung kembali tentang hal-hal yang memicu amarah lewat “Kotak Marah” dan ada juga “Kotak Parameter Positif” di halaman 127-129, serta “Kotak Perasaan” di halaman 56.


    Sedikit kesalahan terjadi di halaman 137, di mana di sana penulis menyatakan sengaja membiarkan tiga halaman kosong untuk mengekspresikan kebahagiaan sebebas-bebasnya, sejujur-jujurnya. Namun tidak dijumpai lembar kosong yang disebutkan.


    Buku bersampul cantik yang dikategorikan sebagai motivasi Islami ini memang bagus, meski tema yang diusung sudah umum, namun ada saja hal-hal unik yang mampu ditonjolkan penulis. Bahasanya pun mudah dimengerti, seakan penulis sedang mengajak kita mengobrol. Sebagai penutup, saya ingin menuliskan kutipan definisi bahagia yang terdapat dalam buku ini.


  
  “Tidak ada 1 detik pun hal yang terjadi tanpa kehendak Tuhan. Hukum aksi dan reaksi tidak berlaku saat Tuhan telah berkehendak atas sesuatu. Aku enggan bisa mendeskripsikan seperti apa bahagia itu, tapi aku bisa merasakan bahagia saat aku bisa menyandarkan segala sesuatu tentang hidupku pada Tuhan.”
   

11 komentar:

  1. Saya paling susah nyari kesalahan pada buku nonfiksi, tapi Mbak Melani bisa aja ya dapatnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi.. ada juga sih Mbak yang nyaris sempurna. Tapi ada saja buku yang "bercela". Biasanya dari kalimat yang dipakai. Kalau kalimatnya mbulet, bertele-tele, saya jadi illfeel :D

      Kalau buku semacam ini pasti unik, karena diambil dari pengalaman hidup penulis.

      Hapus
  2. Asik juga menulis buku bertiga ya, dengan halaman yang lumayan tipis ya mbak, xixixiii

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. "Kalau niatnya mencari duit, tidak akan pernah ada bahagianya." Kalimat ini... oh yess! ^_^
    Hihihi lagi lagi dan lagi, saye suke resensinya... :D

    BalasHapus
  5. paling suka baca buku yg bacaannya ringan dan tak terlalu begitu berat amat.. . ohya bukunya non fiksi ya? tp ga mungkin bisa beli karnaa di hadapkan banyak pilihan buku buku lain..huhuhu... :-D

    BalasHapus
  6. Fardelyn: yup, apalagi udah sohiban sejak lama, seperti mereka ini :D

    Anis: karena manusia nggak ada puasnya hehe...

    Mukhofas: terima kasih kunjungannya.. iya, ini nonfiksi dan bahasanya ringan. Mungkin harga buku akan ikut naik sebentar lagi menyusul kenaikan harga BBM. Mari memperbanyak buku :))

    BalasHapus
  7. trend nonfiksi sekarang kaya' gini nih, ada kisah inspiratif dan quote2 menarik, juga pake bahasa populer

    BalasHapus
  8. Untuk menjaring lebih banyak pembaca, ya, Mbak hehe..

    BalasHapus
  9. Terimakasih telah memberikan masukan... semoga bermanfaat dan menjadikan kita berbahagia tanpa memaksa maksa siapapun...

    Untuk video bisa di cek di

    http://m.youtube.com/watch?v=qCAXy3VRibY

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Terima kasih sudah berkenan mampir :)

      Hapus

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube