Judul Buku : 42 Kisah Wanita Inspiratif Indonesia
Penulis : Risty Arvel, Ocha Thalib, Nenny Makmun, dkk
Pemerhati Aksara : Risty Arvel
Pewajah Sampul : de A Media Kreatif
Penata Letak Isi : de A Media Kreatif
Penerbit : Meta Kata, Juni 2014
Blurb
Tak perlu terlalu cemerlang, karena kau telah menjadi cahaya dalam hidupku. Tak harus seindah permata, jiwamu lebih bersinar dari perhiasan mana pun. Dan walau tak terlihat hebat, bagiku kau telah mampu menginspirasiku untuk berbuat lebih baik. Duhai, wanita inspirasiku...
Sinopsis
Berpijak dari inspirasi sosok Kartini, tim penulis buku ini hendak mengangkat kisah-kisah inspiratif dari sosok-sosok yang berada di sekitar kehidupan wanita Indonesia. Mereka disebut sebagai sosok-sosok Kartini Baru yang menghasilkan mahakarya abadi, yang mampu menginspirasi wanita lainnya untuk menjadi lebih berdaya. Buku ini merupakan kumpulan kisah-kisah nyata yang dituturkan para penulisnya sekaligus hasil sebuah event menulis antologi bersama yang diadakan oleh penerbit.
Kisah-Kisah Inspiratif Dalam Buku
Dari 42 kisah perempuan inspiratif Indonesia yang dituturkan dalam buku ini, sebagian besarnya mengangkat sosok ibu dan istri yang dekat dengan kehidupan penulis. Sebagai contoh, kisah yang dituturkan oleh Lenni Ika Wahyudiasti di halaman 40-43 berjudul ‘Mbak Yah Mencari Syorga’ mengangkat pengabdian seorang istri yang menjadi tulang punggung keluarga semenjak di-PHK-kannya sang suami. Di tengah kerasnya membanting tulang untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dengan berjualan, perempuan bernama Mbak Yah ini pun masih mengingat tugasnya sebagai seorang menantu yang berbakti dan merawat mertuanya tatkala sakit dengan ikhlas.
‘Dia Pengganti Ibu’ mengisahkan keteguhan dan kebesaran hati seorang remaja perempuan yang mengambil alih tanggung jawab ibunya yang telah tiada. Dia mengurus segala keperluan sehari-hari adik-adiknya, mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, di saat dia sendiri disibukkan oleh tugas sekolah (hal. 29-32).
Kisah mengharukan lainnya berasal dari seorang penulis bernama Miss Qwerty. Mengambil judul ‘Nasi Basi’, penulis menceritakan ketulusan dan pengorbanan seorang wanita paruh baya yang mengasuh cucu-cucunya kala ibu mereka terpaksa mengais rezeki di negeri orang sebagai buruh migran. Sang perempuan tua ini bahkan rela mengumpulkan nasi basi dari tetangga kanan-kiri untuk dikeringkan lantas dijual demi membantu pembiayaan sekolah cucu-cucunya dan menyisihkan sebagian uangnya yang tak seberapa sebagai tabungan sekolah (hal. 93-96).
Meski kisah-kisah di dalam buku ini didominasi oleh kisah-kisah dari para wanita sederhana nan luar biasa yang dekat dengan kehidupan para penulisnya, ada juga penulis yang mengangkat kisah-kisah dari wanita panutannya yang nama mereka telah dikenal luas oleh masyarakat. Kedua kisah tersebut berjudul ‘Uncommon Women’ di halaman 47-49, menuturkan sekilas perjalanan hidup seorang penulis wanita Indonesia, Asma Nadia. Kisah Ibu Ratna Megawangi, seorang aktivis perempuan Indonesia, direkam dalam kisah berjudul ‘Ratna Megawangi, Namanya Harum Mewangi ke Pelosok Negeri’ (hal. 147-150).
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku yang ditulis oleh penulis-penulis wanita ini menyentuh hati pembaca sekaligus ringan dibaca. Bahasanya yang naratif dan jumlah halaman tiap kisahnya yang tak terlampau panjang membuat pembaca tidak terlalu bosan menelusuri tiap lembarnya. Jenis huruf dan ukuran yang digunakan pun cukup besar dan jelas sehingga tidak menyakiti mata yang membaca. Layout dan desain sampulnya cerah, feminim dengan hiasan bunga-bunga warna-warni menegaskan sisi feminim dari penulis maupun wanita-wanita yang dikisahkan. Kehadiran pelengkap berupa pembatas buku turut mempermanis.
Laiknya buku-buku lain sebagai karya manusia yang selalu ada celah cela, buku ini pun menyelipkan kesalahan ketik, ejaan dan pemakaian kalimat efektif di beberapa bagiannya. Sebagai asupan gizi bagi hati, buku ini layak direkomendasikan bagi para wanita Indonesia yang haus akan keteladanan yang dapat dengan mudah dijumpai di sekitar mereka. Saya memberikan 3,5/5 bintang bagi buku ini.
0 komentar:
Posting Komentar