Rabu, 11 Juni 2014

Coret Kata Malas dan Jenuh dari Kamusmu!

Posted by Menukil Aksara | 7:57:00 PM Categories:


 
foto dari sini
“Ilmu tidaklah didapatkan dengan jasad yang santai” (Yahya bin Abi Katsir).
                Kawan, pernah nggak kamu merasa malas ke sekolah atau enggan saat hendak kuliah? Kamu jenuh dengan tugas sekolah yang menumpuk, belajar mata kuliah yang sama setiap minggu? Berarti kamu kudu bin wajib nyimak tulisan ini sampai tamat!
                Di dalam ilmu Fisika, dikenal yang namanya Hukum Newton I. Masih ingat bunyi hukumnya? Disitu dinyatakan bahwa setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya. Jika diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari, seseorang yang terbiasa malas akan tetap malas; sebaliknya seseorang yang terbiasa rajin akan tetap rajin. Artinya, orang yang terbiasa diam, enggan beraktivitas, akan sulit untuk memulai bergerak atau menyibukkan diri. Kebalikan dari itu, orang yang terbiasa on fire, nggak bisa diam, akan sulit untuk berhenti atau bermalas-malasan. Nah lho. Lanjut ya?
                Agar sebuah benda bergerak, diperlukan gaya. Dalam kehidupan, gaya ini berupa kekuatan, yang bisa berupa dorongan atau tarikan. Dalam rumus, gaya itu hasil dari massa dikalikan dengan percepatan. Massa bisa berupa kemampuan atau potensi yang kita miliki, sedangkan percepatan adalah seberapa besar gerak yang kita lakukan. Seseorang yang punya kemampuan atau potensi besar dan dia bergerak cepat dan kontinu, terbayang betapa dahsyat gaya yang dihasilkannya. Lah kalau kamu loyo, ogah-ogahan, sedikit beraktivitas, bagaimana mau bergaya alias punya daya dorong atau daya tarik? Ibarat mesin yang sudah lama tak terpakai, lama-lama rusak. Mesin juga butuh dipanasi, digunakan setiap hari. Nah, kalau kawan sudah terlampau lama diam atau malas, sekalinya dipakai gerak cepat, jangan heran kalau merasakan sensasi syok. Bayangkan saja kalau motor mati, langsung digas pol, bisa-bisa kamu terpelanting ke belakang. Jadi panasi, semakin lama diperbesar, lalu mulai berjalan dengan kecepatan yang stabil.
Bisa jadi suatu saat kamu merasa jenuh dan mengeluh, “Gue sedang berada di titik jenuh,” kemudian melalaikan bahkan meninggalkan aktivitasmu. Eit, tapi siapa bilang boleh begitu? Di ilmu Kimia, suatu larutan dikatakan jenuh bilamana zat terlarut lebih besar dari zat pelarut. Sederhananya adalah ketika kita mau membuat segelas susu, bubuk susunya terlampau banyak dibanding air hangat yang dituang. Nah, kondisi inilah yang disebut jenuh. Bagaimana mengurangi kejenuhan larutan susu tadi? Segelas susu yang terlalu kental tadi seharusnya ditambahi air alias diencerkan, bukan justru membuang sebagian bubuk susunya. So, mengatasi kejenuhan atau kepadatan itu bukan dengan melalaikan tugas yang sudah ada, bukan pula dengan meninggalkan aktivitas yang sudah kita jalani. Cara tepat dan jitu adalah dengan menambahkan aktivitas lain yang mampu melarutkan kepadatan. Diantara pilihannya: bersilaturrahim dengan teman lama atau orang-orang yang bisa memotivasi, berolahraga, jalan-jalan ke suatu tempat yang asri sekaligus tafakkur alam, membaca Al-Qur’an, atau bermain dengan anak kecil (bisa adik atau keponakan kamu). Gampang kan?
Dengan mempraktekkan tips di atas, insya Allah sukses akan digenggam.
foto dari sini


Referensi : berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube