Jumat, 20 Juni 2014

[Review Buku] Pesan Agama Dalam Sebuah Buku Cerita Kanak-kanak

Posted by Menukil Aksara | 3:14:00 PM Categories:

Judul Buku      : Bersih, Yes! Kotor, No! (Antologi Cerpen Anak Islami)
Penulis            : Riska Ayu Purnama Sari, Maftuhatus Sa’diyah, dkk
Penyunting      : Asrifa
Penerbit           : Asrifa, 2014

Sudah bukan rahasia lagi, televisi tengah merampok kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Mulai dari kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga manula, begitu akrab dengan benda berlayar ini. Budaya tonton dan dengar yang sedemikian mudahnya dilakukan, demikian digandrungi lewat kemudahan koneksi televisi. Di sisi lain, upaya meningkatkan gairah membaca, menanamkan budaya baca dan tulis semenjak dini laksana melawan arus di era globalisasi ini. Jikapun orang tua berkehendak menanamkan kebiasaan mencintai buku dan tulisan kepada anak-anaknya, upaya mereka akan menemui ragam kesulitan, salah satunya ketersediaan buku-buku anak yang mendidik yang masih cukup sedikit jika dibandingkan dengan buku-buku cerita picisan tak bermutu.
Di tengah gersangnya dunia bacaan anak-anak, buku antologi cerpen anak Islami ini menjadi siraman segar yang menjadi penggugah semangat anak untuk mencintai buku dan mengamalkan isinya. Penerbit dan tim penulis buku ini menghadiahkan buku ini dengan setulus cinta seraya berharap anak-anak dan siapapun yang membaca buku ini bisa menemukan arti keindahan buku ini, hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya, dan menghiasi akhlaq dengan kisah-kisahnya.
Diawali dengan sebuah kisah berjudul “Aku Janji, Bu”, yang berkisah tentang seorang anak yatim bernama Adi yang bekerja sebagai loper koran demi menyelamatkan nyawa sang ibu yang tengah didera penyakit. Takdir Allah menghendaki sang ibu wafat dan menjadikan Adi yatim piatu tanpa sanak saudara. Di suatu hari, sekolahnya mengadakan acara dengan mengundang seorang penceramah agama. Adi yang khusyu’ menyimak tiba-tiba teringat pada mendiang sang ibu. Di sesi membaca Al-Qur’an bersama, Adi terketuk hatinya untuk memohon diajarkan bacaan yang benar agar bisa mengirimkannya untuk kedua orang tua sebagai tanda bakti. 
Tiga puluh kisah tertuang dalam antologi ini, yang keseluruhannya ditulis oleh penulis wanita dari hasil audisi event menulis bersama. Tema yang diketengahkan oleh masing-masing penulis beraneka ragam. Tema kejujuran, kerja keras, empati pada sesama, kebersihan, kelurusan niat dalam beribadah, sunnah dan adab dalam keseharian, keutamaan ibadah, pengenalan pada Allah, kecintaan pada buku dan ilmu, kesemuanya hadir dalam kisah-kisah menarik ala anak-anak. Pilihan diksi yang sederhana namun tetap dengan gaya penceritaan yang menarik dan mengalir akan mengundang anak-anak untuk terus membaca hingga akhir halaman. Buku ini juga mengambil sisi religi sebagai penekanan dalam tiap tema cerita yang diusung sehingga menjadi nilai tambah penting.
Kekurangan yang saya jumpai dalam buku ini masih berkutat seputar penyuntingan EYD yang kurang sempurna, juga keseragaman lay out dalam tiap judulnya. Yang saya maksudkan keseragaman di sini adalah masih adanya penulis yang menambahkan kata-kata “Selesai” atau “The End” di akhir tulisan, namun tidak diseragamkan dengan penulis lain. Ada baiknya kata-kata tersebut dihapus saja. Selain itu, ukuran font kurang besar untuk ukuran buku anak-anak. Saya pernah membaca buku antologi cerpen untuk anak yang ukuran font-nya jauh lebih besar sehingga menarik untuk dibaca kalangan usia belia. Dalam hal sampul, saya menyukai desainnya yang menarik sekaligus sesuai dengan judul yang dipilih.
Saya pribadi berharap buku ini bisa dibaca banyak anak, juga orang tua mereka yang bisa menjadikannya dongeng yang dibacakan menjelang tidur atau di sela kesibukan. Jika ke depannya buku ini dicetak ulang, saya harap ada revisi terkait saran saya di atas.



0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube