Dia menatap cermin tiada berkedip. Seolah tak percaya, di
hadapannya adalah wajah gadis tomboy hitam manis yang selama nyaris 13 tahun
terakhir menggandrungi permainan outbond.
Layang-layang, main kelereng, balap sepeda, berenang, bahkan tarik tambang di
HUT kemerdekaan negara kelahiran menjadi saksi kelincahannya.
“Amboi, cantik juga putri Ibu berkulit lebih cerah
begitu!” Pujian itu melambungkannya ke langit biru, sebiru kaos oblong yang
membalut tampilan kulitnya yang baru.
“Seputih Snow White, Cantik! ” Suara bayang di cermin
berbingkai minimalis.
Dia melirik krim pemutih di atas meja rias. Nyaris
kosong.
“Buku-buku itu bisa menunggu, tapi tidak kulit cantikmu.”
Suara lembut itu lagi. Dia melongok isi dompet Hello Kitty. Beberapa lembar rupiah berwarna biru pemberian Ibu,
untuk membeli buku.
“Jangan hiraukan dia, Manis. Kau akan menyesal nanti!”
Sekonyong-konyong sebuah suara lain membisiki. Dia tercenung.
Dia melangkah keluar, mencangklong tas, lantas melesat
bersama si putih matic kebanggaannya.
♛♛♛
“Wow, kamu makin kinclong aja, Put!”
Dia tersipu. Bahkan gombalan yang biasanya berembus bak
angin lalu, kini mengelus-elus manja indera pendengarannya.
“Put, daripada ngelamun, baca majalah, nih!” sela Debbie
si loper gosip.
Kedua bola matanya membulat, mengerjap sekejap, lalu
enggan pergi dari gambar di majalah remaja edisi teranyar itu.
“Cantik dan bening, ya, Put?” celetuk Debbie. “Ya iyalah,
doi kan model iklan kosmetik mahal. Cantiknya pun bawaan orok!”
Tatapannya tertumbuk pada deretan aksara yang mengulas
tawa si model jelita. “Aku harus memakainya juga!”
♛♛♛
“Put, muka lu
udah mirip kuntilanak kabur!” ucap si bungsu sambil tergelak.
Wajah
di cermin baik-baik saja. Dia melambai anggun, mengingatkannya pada keanggunan
ratu kecantikan sejagad di kotak ajaib terlaknat. Dia tersenyum hampa.
“Wajahmu
seputih salju, Cantik!” Suara dari bayang di cermin.
Tangannya
spontan meraih botol krim malam yang baru saja dibeli dengan harga tinggi. Dia
mengoleskannya pada si wajah salju perlahan. Perih. Luka terjatuh dari balap
karung pun tak sepedih ini.
“Nggak
apa-apa, Cantik. Lihat saja nanti, kau takkan kecewa.”
Dia
merebahkan tubuh ke pembaringan bermotif sakura, bunga elok dari negeri dengan
gadis-gadis seputih salju. Dia lelah. Hatinya penat.
♛♛♛
“Sayang,
ayo bangun! Kamu sekolah pagi, kan?”
Tak
ada jawaban. Tak ada gerakan. Wajah seputih salju terpaku.
“Putri...
sudah siang!”
Ibu
menggoncang-goncangkan tubuh kaku itu. Jantungnya memburu. Putri tercintanya
tak lagi berdenyut jantung.
#StilettoGift #GeekInHighHeels
Wah bisa sampe meninggal gitu yah, pasti kosmetiknya mengandung hydroquinone tinggi belum lagi tretinoine, mercury, dan zat-zat kimia lain yang hanya boleh dipakai dengan pengawasan dokter. Eehehe jadi kelepasan komentarnya. Padahal kan, ini fiksi XD
BalasHapushahaha... iya, terinspirasi dari itu.
BalasHapus