Ini kumpulan fiksi mini 50 kata yang sempat diikutkan di kompetisi selama Ramadhan 1435 H lalu.
Meskipun nggak menang, sayang kalau dibuang hahaha...
Mudik
"Silakan istirahat. Yang ingin sahur masih ada waktu!"
Rianti sontak menghambur keluar. Perutnya mulas, mabuk daratnya kambuh. Sesudah membasuh muka di toilet, dia merebahkan diri di mushala restoran.
"Kepada penumpang bus malam jurusan Jakarta-Denpasar harap segera naik."
Rianti terlonjak bangun. "Busku... aduh!" Tak sadar kerudungnya terbuka sebagian.
Penggerebekan
Dini hari di rumah pejabat X.
Aparat berseru, "Kami membawa surat perintah penangkapan!"
"Bapak sedang ke luar negeri," jawab pembantu.
Aparat merangsek masuk, menggeledah, tapi nihil hasil.
Beberapa jam kemudian, pembantu mengirim SMS, "Aman, Pak."
Pejabat X menyeringai.
"Waktunya ngemplang barang. Nanti tinggal bilang, barangnya disita," gumam sang pembantu.
Tarawih Atau Kampanye
"Mas, Mas... bisa tolong tukar posisi?"
"Kenapa memangnya?"
"Mmm... begini. Saya nggak bisa khusyu' shalat."
"Lalu apa hubungannya dengan saya?"
"Angka 1 di belakang kaos Mas itu. Bikin saya gerah."
Si Mas langsung merengut.
Sosmed di Ramadhan
"Mbak, di berandaku kok rame orang berantem, ya?"
"Berantem karena apa?"
"Macam-macam. Ada yang ngomel di-PHP calon pembeli, marah karena di-tag, nggak lolos lomba, dan kawan-kawan."
"Lah nanti kalau nggak ramai kamu bingung."
"Hehe... iya sih. Bingung, nggak ada tontonan gratis."
Dendam
Suasana masjid gaduh.
"Nggak usah berkelit. Jelas ta'jil sampeyan yang bikin anak-anak keracunan!"
"Benar. Hanya sampeyan yang punya motif kuat."
Sang tertuduh tak mampu membela diri. Dari kejauhan, seorang anak pengemis menyeringai.
"Rasakan pembalasanku. Itu setimpal dengan cibiran dan pengusiran kalian tempo hari." Tangannya menggenggam obat pencahar.
Meskipun nggak menang, sayang kalau dibuang hahaha...
foto gogling |
"Silakan istirahat. Yang ingin sahur masih ada waktu!"
Rianti sontak menghambur keluar. Perutnya mulas, mabuk daratnya kambuh. Sesudah membasuh muka di toilet, dia merebahkan diri di mushala restoran.
"Kepada penumpang bus malam jurusan Jakarta-Denpasar harap segera naik."
Rianti terlonjak bangun. "Busku... aduh!" Tak sadar kerudungnya terbuka sebagian.
Penggerebekan
Dini hari di rumah pejabat X.
Aparat berseru, "Kami membawa surat perintah penangkapan!"
"Bapak sedang ke luar negeri," jawab pembantu.
Aparat merangsek masuk, menggeledah, tapi nihil hasil.
Beberapa jam kemudian, pembantu mengirim SMS, "Aman, Pak."
Pejabat X menyeringai.
"Waktunya ngemplang barang. Nanti tinggal bilang, barangnya disita," gumam sang pembantu.
Tarawih Atau Kampanye
"Mas, Mas... bisa tolong tukar posisi?"
"Kenapa memangnya?"
"Mmm... begini. Saya nggak bisa khusyu' shalat."
"Lalu apa hubungannya dengan saya?"
"Angka 1 di belakang kaos Mas itu. Bikin saya gerah."
Si Mas langsung merengut.
Sosmed di Ramadhan
"Mbak, di berandaku kok rame orang berantem, ya?"
"Berantem karena apa?"
"Macam-macam. Ada yang ngomel di-PHP calon pembeli, marah karena di-tag, nggak lolos lomba, dan kawan-kawan."
"Lah nanti kalau nggak ramai kamu bingung."
"Hehe... iya sih. Bingung, nggak ada tontonan gratis."
Dendam
Suasana masjid gaduh.
"Nggak usah berkelit. Jelas ta'jil sampeyan yang bikin anak-anak keracunan!"
"Benar. Hanya sampeyan yang punya motif kuat."
Sang tertuduh tak mampu membela diri. Dari kejauhan, seorang anak pengemis menyeringai.
"Rasakan pembalasanku. Itu setimpal dengan cibiran dan pengusiran kalian tempo hari." Tangannya menggenggam obat pencahar.
0 komentar:
Posting Komentar