foto google.com |
Siapakah
aku bagimu
Apakah
maknamu bagiku
Perumpamaan
apa yang laik kulampirkan dalam kisah kita
Ah,
aku terlampau miskin tuk melukisnya dalam baris dan bait kata
Pemuja
pelangi berujar, engkau laksana gradasi warna bagi langit bumiku
Penikmat
kuliner berucap, engkau ibarat aneka rempah bagi kreasi hidanganku
Petualang
beransel berkicau, engkau umpama noktah-noktah tersirat di hamparan petaku
Penggila
sains berteori, engkau seolah unsur-unsur penyusun senyawa uji cobaku
Pecandu
kafein berseloroh, engkau seakan cappuchino, alih-alih kopi hitam pahit sederhana
sebagai kawan pagiku
Dan
bagiku, kau dan aku mendefinisi dalam sebuah novel tak bergenre
Di
mana sampulnya mengulik tanya; apa siapa lakon pelakon dan dalangnya
Di
mana prolognya awalan nan menggoda; pun epilognya acapkali menuai pro kontra
pengakhiran
Di
mana tiap lamannya tercetak dari jalinan aksara bermakna
Di
mana tiap babnya berceloteh tentang episode drama insan fana
Pun
judulnya merangkul dua dunia; dunia yang bergado-gado rasa
Hingga
terlampau picik jikalau menyempitkannya, dalam semenu genre biasa
Itulah
aku dan kamu
Itu
adalah kita yang berlaku
Sebuku
novel kehidupan, seberkas catatan persahabatan
Sahabat
yang bersua atas qadha-Nya, bertumbuh di bawah naungan cinta-Nya, dan berpisah
dengan ridha-Nya
Sederhana
namun dahsyat
Sesederhana
dan sedahsyat untaian ikrar syahadat
Bumi
Allah, 27/03/2014
0 komentar:
Posting Komentar