Aku
Meminjam Bidadari*
Konon,
bidadari itu bersayap putih
Ia
cantik lagi bermata jernih
Ia
datang kabulkan pinta manusia berhati bersih
Begitulah
wajah bidadari dalam televisi
Kotak
hitam ajaib milik tetangga kami
Bidadari
yang suci, bagai yakut dan marjan, batuan permata
Ia
sebaik-baik kawan para penghuni surga
Menanti
di hamparan permadani nan indah
Begitu
guru mengaji di surau kami, telah berkisah
Bagiku,
bidadari itu taat lagi menjaga diri
Bertutup
kerudung lebar ia bersahaja diri
Tak
pernah alpa bermunajat di malam sunyi
Tak
berkeluh hati menjemput rizki di tiap pagi
Untukku,
bidadari itu hidup di bumi-Mu
Mengajariku
syukur dan sabar atas nikmat-Mu
Bidadari
itu adalah seorang ibu, yang kupinjam dari-Mu
*puisi ini berhasil menjadi salah satu kontributor dalam event bertajuk menulis Puisi Anak Islami yang diselenggarakan grup kepenulisan Annisa dan Penerbit Asrifa
0 komentar:
Posting Komentar